Hary Tanoesoedibjo Inginkan Anak Perusahaan IATA Migrasi Bisnis ke Private Jet Management
loading...
A
A
A
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menilai bisnis private jet management merupakan bisnis yang mempunyai prospek bagus. Menurut Hary, bisnis tersebut adalah bisnis yang memiliki keuntungan yang besar akan tetapi resikonya tidak terlalu besar.
Hary pun menyebutkan di Indonesia sendiri terdapat sekitar 100an private jet. Oleh sebab itu, dirinya menginginkan adanya migrasi bisnis dari anak perusahaan PT MNC Energy Investments Tbk ( IATA ) yang bergerak di bidang penerbangan untuk dapat mengelola hal tersebut.
"Makanya saya katakan, ke depan kita harus migrasi ke private jet management. Jadi kepada yang ada di sini, kalo pegang apa pun itu, kalo enggak tumbuh berarti ada sesuatu yang perlu diotak-atik. Nah IATA harus larinya ke situ (managing private jet)," kata Hary dalam forum MNC Energy Investments di Inews Tower, Rabu (8/3/2023).
Hary Tanoe juga menekankan perlunya dibuat suatu management yang baik yang dapat mengelola bisnis tersebut. Pasalnya fasilitas dan pendukung lain sudah dimiliki oleh IATA.
Terkait dengan arahan tersebut, Wakil Direktur Utama PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) Agustinus Wisnu Handoyono mengatakan, di tahun 2022 perusahaannya memiliki 4 armada pesawat. Kemudian tahun ini sudah ada penambahan 1 pesawat milik orang lain yang dikelola oleh perusahaan dan penambahan lagi 2-3 pesawat.
"Alhamdulillah ada 1 lagi punya orang yang kita kelola. Dan di 2023 akan ada penambahan 2-3 armada lagi," katanya dalam forum MNC Energy Investments di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Wisnu mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan penjajakan terkait penambahan armada tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berusaha mengembangkan bisnis MNC Energy Investments untuk dapat menjadi pengelola private jet di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menambah pemasukan perusahaan seta menambah segmen pasar dari perusahaannya.
"Kemudian ini juga dilakukan sambil melihat peluang bisnis apa yang akan dikembangkan untuk penambahan armadanya sendiri," katanya.
IATA mempunyai fasilitas dan management yang baik dalam mengelola pesawat jet pribadi. Sehingga perusahaan jet pribadi tidak perlu banyak mengeluarkan biaya dalam perawatan.
Hary pun menyebutkan di Indonesia sendiri terdapat sekitar 100an private jet. Oleh sebab itu, dirinya menginginkan adanya migrasi bisnis dari anak perusahaan PT MNC Energy Investments Tbk ( IATA ) yang bergerak di bidang penerbangan untuk dapat mengelola hal tersebut.
"Makanya saya katakan, ke depan kita harus migrasi ke private jet management. Jadi kepada yang ada di sini, kalo pegang apa pun itu, kalo enggak tumbuh berarti ada sesuatu yang perlu diotak-atik. Nah IATA harus larinya ke situ (managing private jet)," kata Hary dalam forum MNC Energy Investments di Inews Tower, Rabu (8/3/2023).
Hary Tanoe juga menekankan perlunya dibuat suatu management yang baik yang dapat mengelola bisnis tersebut. Pasalnya fasilitas dan pendukung lain sudah dimiliki oleh IATA.
Terkait dengan arahan tersebut, Wakil Direktur Utama PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) Agustinus Wisnu Handoyono mengatakan, di tahun 2022 perusahaannya memiliki 4 armada pesawat. Kemudian tahun ini sudah ada penambahan 1 pesawat milik orang lain yang dikelola oleh perusahaan dan penambahan lagi 2-3 pesawat.
"Alhamdulillah ada 1 lagi punya orang yang kita kelola. Dan di 2023 akan ada penambahan 2-3 armada lagi," katanya dalam forum MNC Energy Investments di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Wisnu mengatakan pihaknya saat ini masih terus melakukan penjajakan terkait penambahan armada tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berusaha mengembangkan bisnis MNC Energy Investments untuk dapat menjadi pengelola private jet di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menambah pemasukan perusahaan seta menambah segmen pasar dari perusahaannya.
"Kemudian ini juga dilakukan sambil melihat peluang bisnis apa yang akan dikembangkan untuk penambahan armadanya sendiri," katanya.
IATA mempunyai fasilitas dan management yang baik dalam mengelola pesawat jet pribadi. Sehingga perusahaan jet pribadi tidak perlu banyak mengeluarkan biaya dalam perawatan.
(uka)