Jadi Produsen Terbesar, Industri Sawit Indonesia Bisa Dikte Pasar Global

Rabu, 08 Maret 2023 - 20:31 WIB
loading...
Jadi Produsen Terbesar,...
Indonesia memiliki kemampuan untuk mendikte pasar CPO dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indonesia memiliki kekuatan besar untuk bisa mengatur industri kelapa sawit global, mengingat industri sawit nasional telah sukses membawa Indonesia menjadi pemain utama dunia, terutama dalam produksi minyak sawit mentah ( CPO ). Indonesia merupakan negara yang berkontribusi sekitar 55% terhadap minyak sawit dunia, dan 42% minyak nabati dunia.



“Kalau kita dua minggu saja tidak ekspor, itu kan banyak yang teriak-teriak. Artinya, itu kan kekuatan yang luar bisa. Kita harus mendikte dunia,” ujar Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro, jelang Musyawarah Nasional (Munas) XI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Bali, Rabu (8/3/2023).

Dwi mengatakan, Indonesia sebagai industri sawit terbesar harus menjadi barometer bisnis komoditas tersebut. Indonesia harus bisa berdaulat dalam mengelola perkebunan sawitnya sendiri.

“Mulai dari cara melakukannya, penentuan teknologi di hulu, menggunakan robotik sistem, pemupukan yang benar, dan bagaimana benih yang unggul, itu harusnya di Indonesia. Kita harus punya roadmap yang luar biasa,” tambahnya.

Jadi Produsen Terbesar, Industri Sawit Indonesia Bisa Dikte Pasar Global

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, lanjut Dwi, perlu dorongan besar dari berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi, maupun para petani, untuk memaksimalkan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Karena menurutnya, pengelolaan industri kelapa sawit, tidak hanya di hulunya saja, tapi juga harus di hilirnya.

Di satu sisi partner bisnis harus memberikan advice yang dapat memperkuat produktivitas dan strategi dalam pengembangan bisnis sawit. “Kenapa demikian, karena ini kita sudah berbicara pada rantai pasok. Jika hilirnya bermasalah atau lagi terkena masalah, pasti di hulunya juga akan kena dampak,” ujar Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan, bahwa pergerakan ekspor CPO Indonesia sudah semakin minimal, karena sebagian besar sudah dalam bentuk produk turunan. “Itu adalah pergerakan yang bagus. Dan kami ingin menujukkan bahwa dengan berbagai perbaikan yang ada, PTPN solid,” tegasnya.

Peluang Indonesia untuk menjadi pemain utama industri kelapa sawit dunia, lanjut Dwi, kian terbuka lebar jika pembentukan bursa berjangka dalam negeri sebagai harga acuan crude palm oil (CPO) nasional, yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, benar-benar terwujud.



“Semua stakeholder harus benar-benar membangun industri sawit Indonesia bersama, bukan hanya mebangung sawit PTPN atau PT lain. Walaupun masing-masing punya interes berbeda, tetapi intinya kita membangun sawit merah putih,” pungkas Dwi.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2128 seconds (0.1#10.140)