Pertamina Bangun Buffer Zone, 1.225 Rumah Bakal Kena Gusur
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat sebanyak 1.225 bangunan akan terdampak akibat pembangunan buffer zone atau zona penyangga untuk Depo Pertamina Plumpang. Jumlah itu berdasarkan perhitungan PT Sucofindo (Persero).
Rincian 1.225 bangunan yang berpotensi terdampak terbagi atas 722 di Plumpang dan 533 di Elnusa. Data ini tercatat dalam bahan paparan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Meski akan terdampak, Nicke memastikan pembangunan buffer zone harus dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan operasional depo.
"Apa yang urgent sekarang? Adalah buffer zone, karena operasi ini akan terus berjalan di Plumpang karena demikian strategisnya. Maka yang paling urgent ini membangun buffer zone di sekitar tembok, kami sedang menghitung," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2/2023).
Khusus Depo Plumpang, pembangunan zona aman itu sudah direncanakan sejak 2009 lalu, setelah terjadi kebakaran pertama kali di kawasan tersebut. Malangnya, rencana berujung batal lantaran berbagai dinamika di lapangan.
"Tahun 2009, sebetulnya ini sudah pernah direncanakan ketika terjadi kebakaran di Plumpang. Direncanakan membangun buffer zone 100 meter, namun mungkin dengan berbagai situasi, waktu itu tidak terjadi," kata dia.
Kali ini, lanjut Nicke, pembangunan itu harus dilakukan. Untuk mencegah kemungkinan lain, Pertamina berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat.
"Karena ini hanya bom waktu saja. Ini anytime bisa terjadi karena high risk (berisiko tinggi) memang. Dan begitu dekatnya warga, jadi buffer zone satu hal yang harus dilakukan segera untuk keamanan dan dari safety masyarakat, dan keamanan operasional sehingga tidak ada kendala," kata dia.
Rincian 1.225 bangunan yang berpotensi terdampak terbagi atas 722 di Plumpang dan 533 di Elnusa. Data ini tercatat dalam bahan paparan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Meski akan terdampak, Nicke memastikan pembangunan buffer zone harus dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan operasional depo.
"Apa yang urgent sekarang? Adalah buffer zone, karena operasi ini akan terus berjalan di Plumpang karena demikian strategisnya. Maka yang paling urgent ini membangun buffer zone di sekitar tembok, kami sedang menghitung," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2/2023).
Khusus Depo Plumpang, pembangunan zona aman itu sudah direncanakan sejak 2009 lalu, setelah terjadi kebakaran pertama kali di kawasan tersebut. Malangnya, rencana berujung batal lantaran berbagai dinamika di lapangan.
"Tahun 2009, sebetulnya ini sudah pernah direncanakan ketika terjadi kebakaran di Plumpang. Direncanakan membangun buffer zone 100 meter, namun mungkin dengan berbagai situasi, waktu itu tidak terjadi," kata dia.
Kali ini, lanjut Nicke, pembangunan itu harus dilakukan. Untuk mencegah kemungkinan lain, Pertamina berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat.
"Karena ini hanya bom waktu saja. Ini anytime bisa terjadi karena high risk (berisiko tinggi) memang. Dan begitu dekatnya warga, jadi buffer zone satu hal yang harus dilakukan segera untuk keamanan dan dari safety masyarakat, dan keamanan operasional sehingga tidak ada kendala," kata dia.
(uka)