Ditopang Strategi Diversifikasi dan Kenaikan Produksi Batu Bara, DOID Kantongi Laba Rp448 Miliar di 2022

Kamis, 16 Maret 2023 - 21:41 WIB
loading...
Ditopang Strategi Diversifikasi dan Kenaikan Produksi Batu Bara, DOID Kantongi Laba Rp448 Miliar di 2022
Produksi batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk di 2022 naik sebesar 87 juta ton atau naik 61% yoy. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Delta Dunia Makmur Tbk menorehkan kinerja positif sepanjang tahun 2022. Perseroan membukukan pendapatan senilai USD1,554 miliar atau sekitar Rp24 triliun, naik 71% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan pendapatan yang diraih, emiten berkode saham DOID tersebut sukses mengantongi laba bersih sebesar USD29 juta atau sekitar Rp448,1 miliar.

Bisnis penambangan batu bara dan jasa pertambangan mendominasi pemasukan. Adapun tiga pelanggan utama perseroan adalah PT Berau Coal, PT Indonesia Pratama, dan PT Adaro Indonesia.

Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk, Ronald Sutardja mengatakan, selain meningkatnya produksi dari Indonesia dan harga batu bara global, pencapaian kinerja positif perusahaan di sepanjang 2022 menunjukkan keberhasilan strategi diversifikasi yang dijalankan mulai kuartal IV/2021 dan sepanjang tahun lalu.

“Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama dengan mengakuisisi BUMA Australia di Desember 2021,” ungkapnya melalui siaran pers, dikutip Kamis (16/3/2023).

Sejak diakuisisi, sambung Ronald, nilai kontrak jasa pertambangan dari BUMA Australia meningkat empat kali lipat, dari sebelumnya AUD0,6 miliar (Rp6,1 triliun) menjadi AUD2,3 miliar (Rp23,6 triliun).

Volume produksi konsolidasi juga meningkat signifikan, dibuktikan dengan overburden removal sebesar 547 juta Bank Cubic Meter (BCM), naik signifikan sebesar 68% dibandingkan periode 2021. Sementara produksi batu bara perseroan naik sebesar 87 juta ton atau naik 61% secara year-on-year dibandingkan 2021.



Menurut Ronald, sepanjang 2022, berbagai aktivitas diversifikasi Perseroan menghasilkan portfolio usaha yang lebih beragam yaitu 13% operasional pertambangan metallurgical coal di Australia, dan 87% operasional pertambangan thermal coal.

“Ke depannya, Perseroan berkomitmen untuk terus memperluas diversifikasi usaha, meningkatkan aktivitas rehabilitasi situs tambang, serta mengembangkan bisnis infrastruktur di Indonesia,” tuturnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)