Wall Street Dibuka Turun, Terhimpit Suku Bunga Bank Sentral Eropa

Kamis, 16 Maret 2023 - 23:19 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Turun, Terhimpit Suku Bunga Bank Sentral Eropa
Wall Street dibuka melemah pada hari ini. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Kamis (16/3). Kekhawatiran investor Amerika Serikat terhadap krisis di industri perbankan global kembali mengemuka setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengerek suku bunga .

Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,15% di 31.827,65; S&P 500 (SPX) merosot 0,33% di 3.878,93; dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,43% menjadi 11.384,87. Tiga top gainers di bawah SPX antara lain General Dynamics menguat 4,50% di USD226,50, AMD tumbuh 4,18% di USD93,43, dan Adobe naik 3,96% di USD346,82.



Sedangkan top losersnya adalah First Republic Bank merosot 34,26% di USD20,48, KeyCorp turun 10,56% di USD10,51, dan Zions melemah 8,34% di USD28,15. Bank Sentral Eropa (ECB) resmi mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, demi mengatasi tekanan inflasi yang melejit sebesar 8,5% pada Februari 2023.

Kenaikan suku bunga di Benua Biru melahirkan kecemasan ekstra bagi investor pasar modal Negeri Paman Sam. Pasalnya, sentimen keuangan Sillicon Valley Bank (SVB), First Republic Bank, Signature Bank, hingga permodalan Credit Suisse masih menjadi sentimen pemberat yang belum usai bagi pasar.

“Orang-orang sedang khawatir tentang bank. Kami melihat situasi ini sangat berbeda dari apa yyang kami alami di tahun 2008, di mana kami harus menghadapi risiko suku bunga yang tinggi," kata Head of Research TS Lombard, Andrea Cicione, dilansir Reuters, Kamis (16/3/2023).



Di samping itu, angka penjualan ritel yang lemah serta tingkat inflasi AS yang melandai di level 6% memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengerek suku bunga mereka sebesar 25 bps pada pertemuan pekan depan. Ke depan pelaku pasar akan menantikan sejumlah data makro termasuk angka perumahan AS, dan klaim pengangguran mingguan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5985 seconds (0.1#10.140)