Kembangkan Konsep Smart Check In dan Concierge dalam Industri Perhotelan
loading...
A
A
A
TANGERANG - Startup TwoSpaces Group menawarkan teknologi smart check-in dan smart concierge sebagai pengembangan konsep smart living dalam industri hospitality di wilayah Tangerang, Banten. Pendiri TwoSpaces, Ronni Sofrani mengatakan, dalam mengembangkan konsep smart living itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan PT NEC Indonesia yang berbasis di Jepang.
"TwoSpaces merupakan startup teknologi yang fokus pada sewa menyewa. Kami terpukul cukup dalam saat pandemi kemarin, karena adanya PPKM," katanya di BSD City, Rabu (15/3/2023).
Dilanjutkan dia, kondisi itu kini sudah mulai membaik, meskipun dirasa jauh dari masa sebelum pandemi Covid-19. Melalui kerja sama dengan NEC, pihaknya membantu pembuatan aset digital marketing untuk meningkatkan direct booking, cloud-based rental management system, dan internet of things untuk efisiensi pengelolaan.
"Untuk itu, kami meluncurkan fitur smart check-in dan smart concierge. Kedua fitur ini merupakan integrasi dari cloud-based rental management system, teknologi internet of things, dan face recognition technology," paparnya.
Dijelaskan dia, melalui fitur smart check-in ini tamu hotel dapat melakukan proses check-in secara digital dan contactless. Fitur ini juga memungkinkan tamu melakukan self check-in sebelum tiba di hotel .
"Dengan fitur ini, para pemilik dan operator hotel dapat meminimalisir karyawan yang menangani check-in untuk dapat dialokasikan ke fungsi lainnya, membuat check-in proses menjadi lebih accountable," sambungnya.
Tak hanya itu, fitur ini juga dilengkapi dengan fitur eKYC untuk pengecekan tamu, termasuk pengecekan blacklist guest, pengecekan KTP, pembuatan akses berupa kode pintu, atau kartu akses kamar.
"Juga ada log report untuk audit penggunaan akses di masing-masing pintu kamar. Dalam waktu dekat, fitur ini akan dilengkapi dengan artificial intelligence yang dapat mengidentifikasi bila ada penggunaan tidak wajar," jelasnya.
Sedangkan fitur smart concierge adalah fitur pembelian dan pembayaran barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, laundry, coworking dan lainnya. Fitur ini memudahkan pengguna jasa smart living.
"Fitur ini membantu penggunaan poin loyalti untuk transaksi tersebut menggunakan verifikasi biometric wajah. Kedua fitur ini ditawarkan dengan biaya yang terjangkau dan skema subscription yang fleksibel," paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto mengatakan, teknologi pengenalan wajah NEC yang berakurasi tinggi, mendukung proses verifikasi calon penyewa dan meminimalkan resiko pemilik unit.
"Ini juga akan memberikan kelancaran aktivitas sehari-hari seperti layanan binatu, membeli kopi, berolahraga di clubhouse dengan pembayaran menggunakan verifikasi wajah," sambungnya.
Dilanjutkan dia, dengan menggabungkan teknologi pengenalan wajah kelas dunia NEC dengan aplikasi TwoSpaces yang inovatif, diharapkan dapat menciptakan pengalaman baru dalam penerapan konsep smart living.
"TwoSpaces merupakan startup teknologi yang fokus pada sewa menyewa. Kami terpukul cukup dalam saat pandemi kemarin, karena adanya PPKM," katanya di BSD City, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga
Dilanjutkan dia, kondisi itu kini sudah mulai membaik, meskipun dirasa jauh dari masa sebelum pandemi Covid-19. Melalui kerja sama dengan NEC, pihaknya membantu pembuatan aset digital marketing untuk meningkatkan direct booking, cloud-based rental management system, dan internet of things untuk efisiensi pengelolaan.
"Untuk itu, kami meluncurkan fitur smart check-in dan smart concierge. Kedua fitur ini merupakan integrasi dari cloud-based rental management system, teknologi internet of things, dan face recognition technology," paparnya.
Dijelaskan dia, melalui fitur smart check-in ini tamu hotel dapat melakukan proses check-in secara digital dan contactless. Fitur ini juga memungkinkan tamu melakukan self check-in sebelum tiba di hotel .
"Dengan fitur ini, para pemilik dan operator hotel dapat meminimalisir karyawan yang menangani check-in untuk dapat dialokasikan ke fungsi lainnya, membuat check-in proses menjadi lebih accountable," sambungnya.
Tak hanya itu, fitur ini juga dilengkapi dengan fitur eKYC untuk pengecekan tamu, termasuk pengecekan blacklist guest, pengecekan KTP, pembuatan akses berupa kode pintu, atau kartu akses kamar.
"Juga ada log report untuk audit penggunaan akses di masing-masing pintu kamar. Dalam waktu dekat, fitur ini akan dilengkapi dengan artificial intelligence yang dapat mengidentifikasi bila ada penggunaan tidak wajar," jelasnya.
Sedangkan fitur smart concierge adalah fitur pembelian dan pembayaran barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, laundry, coworking dan lainnya. Fitur ini memudahkan pengguna jasa smart living.
"Fitur ini membantu penggunaan poin loyalti untuk transaksi tersebut menggunakan verifikasi biometric wajah. Kedua fitur ini ditawarkan dengan biaya yang terjangkau dan skema subscription yang fleksibel," paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto mengatakan, teknologi pengenalan wajah NEC yang berakurasi tinggi, mendukung proses verifikasi calon penyewa dan meminimalkan resiko pemilik unit.
"Ini juga akan memberikan kelancaran aktivitas sehari-hari seperti layanan binatu, membeli kopi, berolahraga di clubhouse dengan pembayaran menggunakan verifikasi wajah," sambungnya.
Dilanjutkan dia, dengan menggabungkan teknologi pengenalan wajah kelas dunia NEC dengan aplikasi TwoSpaces yang inovatif, diharapkan dapat menciptakan pengalaman baru dalam penerapan konsep smart living.
(akr)