Anjlok 6%, Kinerja Saham Waskita Beton Hari Ini Terburuk Sepanjang Sejarah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus merosot dalam tiga hari terakhir usai suspensi dibuka. Bahkan, saham entitas grup Waskita itu mencetak kinerja terburuk sepanjang sejarah, sejak melantai di bursa pada 20 September 2016 silam.
Data perdagangan hari ini hingga sesi pertama menunjukkan saham WSBP jatuh 6,02% di Rp78 atau di level terendahnya sepanjang masa (all time low) yang disentuh sejak Jumat pekan lalu di Rp89 per saham.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023 bergulir atau year to date (ytd), WSBP juga tergelincir 17,89% dengan range level Rp78-Rp95 per saham
Sebagai catatan, dalam lima tahun terakhir saham WSBP sempat menembus level Rp510 per saham dan menjumpai area tertingginya pada Oktober 2016 di level Rp630 per saham.
Kabar teranyar, WSBP tengah mengikuti tender proyek pengadaan senilai Rp2,9 triliun tahun ini demi mengejar target nilai kontrak baru sebanyak Rp3,8 triliun.
Manajemen perseroan pelat merah itu berharap capaian kontrak baru dapat meningkat cukup signifikan pada kuartal depan hingga akhir tahun ini.
"WSBP optimistis strategi ekspansi pasar dapat diimplementasikan dengan baik di tahun ini," kata Director Engineering & Development WSBP, Bambang Dwi Wijayanto dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).
Hingga Februari 2023, WSBP masih mencatatkan nilai kontrak sebanyak Rp358 miliar, terdiri dari proyek internal 26%, dan pasar eksternal 74%.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
Data perdagangan hari ini hingga sesi pertama menunjukkan saham WSBP jatuh 6,02% di Rp78 atau di level terendahnya sepanjang masa (all time low) yang disentuh sejak Jumat pekan lalu di Rp89 per saham.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023 bergulir atau year to date (ytd), WSBP juga tergelincir 17,89% dengan range level Rp78-Rp95 per saham
Sebagai catatan, dalam lima tahun terakhir saham WSBP sempat menembus level Rp510 per saham dan menjumpai area tertingginya pada Oktober 2016 di level Rp630 per saham.
Kabar teranyar, WSBP tengah mengikuti tender proyek pengadaan senilai Rp2,9 triliun tahun ini demi mengejar target nilai kontrak baru sebanyak Rp3,8 triliun.
Manajemen perseroan pelat merah itu berharap capaian kontrak baru dapat meningkat cukup signifikan pada kuartal depan hingga akhir tahun ini.
"WSBP optimistis strategi ekspansi pasar dapat diimplementasikan dengan baik di tahun ini," kata Director Engineering & Development WSBP, Bambang Dwi Wijayanto dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).
Hingga Februari 2023, WSBP masih mencatatkan nilai kontrak sebanyak Rp358 miliar, terdiri dari proyek internal 26%, dan pasar eksternal 74%.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
(ind)