Lembaga Sertifikasi Punya Pengurus Baru, Intip Visinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkumpulan Penilai Kesesuaian Seluruh Indonesia atau yang lebih dikenal dengan ALSI mengukuhkan kepengurusan baru masa bhakti 2022-2025. ALSI merupakan sebuah perkumpulan ALSI lembaga sertifikasi se-Indonesia yang pertama kali di dirikan pada 4 Juli 1996.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BSN Kukuh S. Achmad, perwakilan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Wahyudi Joko S, serta perwakilan Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Fentie Julianti Salaka.
Tujuan dari organisasi ini adalah menjadi wadah kelembagaan yang berorientasi kepada kegiatan Sertifikasi Sistem Manajemen , Sertifikasi Produk, Sertifikasi Personil, Pengujian Laboratorium, Sertifikasi Keamanan Pangan dan sertifikasi-sertifikasi lainnya. Dimana mengacu kepada sistem sertifikasi nasional yang diakreditasi oleh KAN dan atau Badan Akreditasi Nasional yang diakui menurut Undang-Undang yang berlaku di Indonesia baik bagi pelanggan dalam negeri maupun luar negeri.
Ketua Umum ALSI masa bhakti 2022-2025, Nyoman Susila sekaligus Presiden Direktur TĂśV Rheinland Indonesia mengatakan, dalam sambutannya bahwa dalam kepengurusan masa bhakti ini mendesain ulang struktur organisasi yang baru.
Hal tersebut dilakukan untuk menjawab harapan anggota berdasarkan hasil survey anggota ALSI supaya ALSI menjadi lebih kuat posisinya sebagai salah satu stakeholder pengembangan dan penerapan standard dan memberikan manfaat maksimal kepada anggota untuk mengembangkan bisnis testing, inspeksi dan sertifikasi di Indonesia.
“Ada 3 kelompok dalam struktur organisasi, pertama adalah kelompok sertifikasi, kedua adalah kelompok inspeksi dan ketiga kelompok laboratorium. Sertifikasi sendiri dibagi 3 bidang yakni Bidang Lembaga Sertifikasi Produk, Bidang Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen (LSSM) & Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta Bidang Sustainability dan Green Certification," ujar Nyoman Susila yang sudah 3 kali terpilih menjadi Ketua Umum ALSI.
"Dengan pembagian tersebut kami berharap semua pengurus ALSI bisa berpartisipasi dalam mengembangkan pasar berbagai bidang untuk memajukan ekosistem bisnis sertifikasi," sambungnya.
Bagi Ketua Dewan Pengawas ALSI, Ngakan Timur Antara yang juga pernah menjadi Ketua Umum ALSI dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperind, penting bagi pengurus ALSI untuk juga fokus memantau regulasi pemerintah.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BSN Kukuh S. Achmad, perwakilan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) Wahyudi Joko S, serta perwakilan Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Fentie Julianti Salaka.
Tujuan dari organisasi ini adalah menjadi wadah kelembagaan yang berorientasi kepada kegiatan Sertifikasi Sistem Manajemen , Sertifikasi Produk, Sertifikasi Personil, Pengujian Laboratorium, Sertifikasi Keamanan Pangan dan sertifikasi-sertifikasi lainnya. Dimana mengacu kepada sistem sertifikasi nasional yang diakreditasi oleh KAN dan atau Badan Akreditasi Nasional yang diakui menurut Undang-Undang yang berlaku di Indonesia baik bagi pelanggan dalam negeri maupun luar negeri.
Ketua Umum ALSI masa bhakti 2022-2025, Nyoman Susila sekaligus Presiden Direktur TĂśV Rheinland Indonesia mengatakan, dalam sambutannya bahwa dalam kepengurusan masa bhakti ini mendesain ulang struktur organisasi yang baru.
Hal tersebut dilakukan untuk menjawab harapan anggota berdasarkan hasil survey anggota ALSI supaya ALSI menjadi lebih kuat posisinya sebagai salah satu stakeholder pengembangan dan penerapan standard dan memberikan manfaat maksimal kepada anggota untuk mengembangkan bisnis testing, inspeksi dan sertifikasi di Indonesia.
“Ada 3 kelompok dalam struktur organisasi, pertama adalah kelompok sertifikasi, kedua adalah kelompok inspeksi dan ketiga kelompok laboratorium. Sertifikasi sendiri dibagi 3 bidang yakni Bidang Lembaga Sertifikasi Produk, Bidang Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen (LSSM) & Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta Bidang Sustainability dan Green Certification," ujar Nyoman Susila yang sudah 3 kali terpilih menjadi Ketua Umum ALSI.
"Dengan pembagian tersebut kami berharap semua pengurus ALSI bisa berpartisipasi dalam mengembangkan pasar berbagai bidang untuk memajukan ekosistem bisnis sertifikasi," sambungnya.
Bagi Ketua Dewan Pengawas ALSI, Ngakan Timur Antara yang juga pernah menjadi Ketua Umum ALSI dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperind, penting bagi pengurus ALSI untuk juga fokus memantau regulasi pemerintah.