Rusia Akan Tetap Penting Bagi Eropa, Menlu Austria: 91% Perusahaan Barat Masih di Moskow
loading...
A
A
A
WINA - Rusia akan selalu tetap penting bagi Eropa , yang menurut Menteri Luar Negeri Austria bahwa berpikir sebaliknya adalah delusi. Alexander Schallenberg juga membela bank terbesar kedua di negara itu, Raiffeisen Bank International yang tengah dalam pengawasan otoritas Amerika Serikat (AS) atas bisnisnya terkait Rusia.
Menlu Austria, Alexander Schallenberg mengutarakan, tidak masuk akal untuk memberi pilihan bagi pemberi pinjaman untuk melakukan atau tidak bisnis di Rusia, sementara begitu banyak perusahaan Barat lainnya melakukan hal yang sama.
"Berpikir bahwa tidak akan ada Rusia lagi dan kita dapat memisahkan diri di semua bidang adalah delusi," kata Schallenberg kepada Reuters.
Lalu Ia menambahkan, bahwa sementara itu Austria tetap akan melonggarkan hubungan keduanya namun "tidak dapat terjadi dalam semalam".
"Dostoyevsky dan Tchaikovsky tetap menjadi bagian dari budaya Eropa, suka atau tidak suka. Ini akan terus menjadi tetangga terbesar kami. Itu akan tetap menjadi tenaga nuklir terbesar kedua di dunia," bebernya.
Austria, yang telah memposisikan dirinya sebagai jembatan antara timur dan barat, mengubah ibukotanya Wina menjadi magnet bagi uang Rusia. Ditambah juga merupakan bagian dari aliansi Barat yang lebih luas, dimana mereka telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah invasinya ke Ukraina .
Sementara itu Austria masih mengimpor gas Rusia, meskipun berusaha untuk menguranginya selama beberapa tahun mendatang.
Beberapa pejabat Austria, bagaimanapun menyimpan harapan agar perang berakhir cepat dan kembali ke hubungan yang lebih normal dengan Rusia, kata orang-orang yang akrab dengan masalah ini.
Schallenberg berkomentar setelah otoritas sanksi AS meluncurkan penyelidikan awal tahun ini ke Raiffeisen atas bisnisnya yang terkait dengan Rusia. Mereka meningkatkan pengawasan terhadap pemberi pinjaman Austria.
Raiffeisen sangat tertanam di Rusia dan merupakan salah satu dari hanya dua bank asing dalam daftar 13 lembaga sistemik bank sentral Rusia. Digarisbawahi sebara pentingnya mereka bagi ekonomi Rusia, yang bergulat dengan sanksi Barat yang terus menghantam.
Skema Rusia untuk memberikan pembebasan pembayaran pinjaman kepada pasukan yang bertempur di Ukraina, yang diikuti Raiffeisen, juga memicu kritik tajam oleh investor.
Schallenberg mengatakan, Austria harus menegakkan sanksi dan menuding bank-bank Barat lainnya juga melakukan bisnis di Rusia. "Perusahaan Austria harus tetap berpegang pada aturan Austria, yang sebagian di antaranya adalah sanksi Uni Eropa."
"Mari kita melihat kenyataannya," katanya.
"91% perusahaan Barat masih di Rusia dan melakukan apa yang masuk akal: menunggu, menahan," paparnya.
"Ada cukup banyak bank Amerika, satu dengan nama Bank of America, hadir di Rusia," kata Schallenberg.
"Daftar itu adalah 'siapa itu siapa' dari dunia perbankan Barat," terangnya.
Sementara itu seorang juru bicara Bank of America mengatakan: "Kegiatan kami difokuskan pada kepatuhan terhadap semua sanksi."
Schallenberg mengataka,n dia lebih menyukai penegakan sanksi Eropa yang ada daripada memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut. "Itu adalah senjata yang sangat tumpul," katanya.
"Kami sudah punya paket sanksi besar-besaran. Beri mereka waktu untuk bekerja," tegasnya.
Menlu Austria, Alexander Schallenberg mengutarakan, tidak masuk akal untuk memberi pilihan bagi pemberi pinjaman untuk melakukan atau tidak bisnis di Rusia, sementara begitu banyak perusahaan Barat lainnya melakukan hal yang sama.
"Berpikir bahwa tidak akan ada Rusia lagi dan kita dapat memisahkan diri di semua bidang adalah delusi," kata Schallenberg kepada Reuters.
Lalu Ia menambahkan, bahwa sementara itu Austria tetap akan melonggarkan hubungan keduanya namun "tidak dapat terjadi dalam semalam".
"Dostoyevsky dan Tchaikovsky tetap menjadi bagian dari budaya Eropa, suka atau tidak suka. Ini akan terus menjadi tetangga terbesar kami. Itu akan tetap menjadi tenaga nuklir terbesar kedua di dunia," bebernya.
Austria, yang telah memposisikan dirinya sebagai jembatan antara timur dan barat, mengubah ibukotanya Wina menjadi magnet bagi uang Rusia. Ditambah juga merupakan bagian dari aliansi Barat yang lebih luas, dimana mereka telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah invasinya ke Ukraina .
Sementara itu Austria masih mengimpor gas Rusia, meskipun berusaha untuk menguranginya selama beberapa tahun mendatang.
Beberapa pejabat Austria, bagaimanapun menyimpan harapan agar perang berakhir cepat dan kembali ke hubungan yang lebih normal dengan Rusia, kata orang-orang yang akrab dengan masalah ini.
Schallenberg berkomentar setelah otoritas sanksi AS meluncurkan penyelidikan awal tahun ini ke Raiffeisen atas bisnisnya yang terkait dengan Rusia. Mereka meningkatkan pengawasan terhadap pemberi pinjaman Austria.
Raiffeisen sangat tertanam di Rusia dan merupakan salah satu dari hanya dua bank asing dalam daftar 13 lembaga sistemik bank sentral Rusia. Digarisbawahi sebara pentingnya mereka bagi ekonomi Rusia, yang bergulat dengan sanksi Barat yang terus menghantam.
Skema Rusia untuk memberikan pembebasan pembayaran pinjaman kepada pasukan yang bertempur di Ukraina, yang diikuti Raiffeisen, juga memicu kritik tajam oleh investor.
Schallenberg mengatakan, Austria harus menegakkan sanksi dan menuding bank-bank Barat lainnya juga melakukan bisnis di Rusia. "Perusahaan Austria harus tetap berpegang pada aturan Austria, yang sebagian di antaranya adalah sanksi Uni Eropa."
"Mari kita melihat kenyataannya," katanya.
"91% perusahaan Barat masih di Rusia dan melakukan apa yang masuk akal: menunggu, menahan," paparnya.
"Ada cukup banyak bank Amerika, satu dengan nama Bank of America, hadir di Rusia," kata Schallenberg.
"Daftar itu adalah 'siapa itu siapa' dari dunia perbankan Barat," terangnya.
Sementara itu seorang juru bicara Bank of America mengatakan: "Kegiatan kami difokuskan pada kepatuhan terhadap semua sanksi."
Schallenberg mengataka,n dia lebih menyukai penegakan sanksi Eropa yang ada daripada memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut. "Itu adalah senjata yang sangat tumpul," katanya.
"Kami sudah punya paket sanksi besar-besaran. Beri mereka waktu untuk bekerja," tegasnya.
(akr)