Sri Mulyani: Masih Banyak Tantangan Global yang Harus Diwaspadai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan masih banyak tantangan global yang harus diwaspadai. Sebab itu pihaknya mengingatkan negara-negara di ASEAN tidak cepat puas dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Kita harus tetap waspada dan siap terhadap tantangan-tantangan eksternal yang bisa menimbulkan gejolak ekonomi di kawasan. Kita juga tidak boleh cepat puas terhadap ekspektasi pertumbuhan kawasan yang tinggi," ungkap Sri Mulyani dalam pembukaan AFMGM, di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3/2023).
Menurut dia ASEAN telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama dalam periode 2010-2019. Dia mengatakan secara stabil ASEAN berkontribusi sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB) riil dunia.
"PDB kawasan terkontraksi pada 2020 karena adanya pandemi Covid-19 dan pada 2021 kami juga belum melihat pertumbuhan belum bisa melampaui level pra-pandemi," ucapnya.
Dia pun menekankan para negara anggota agar secara aktif mendorong ekonomi berkelanjutan. Selain itu, juga terus melakukan reformasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau. "Kami percaya bahwa ASEAN menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, inklusif, dan berkelanjutan," kata dia.
"Kita harus tetap waspada dan siap terhadap tantangan-tantangan eksternal yang bisa menimbulkan gejolak ekonomi di kawasan. Kita juga tidak boleh cepat puas terhadap ekspektasi pertumbuhan kawasan yang tinggi," ungkap Sri Mulyani dalam pembukaan AFMGM, di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/3/2023).
Menurut dia ASEAN telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama dalam periode 2010-2019. Dia mengatakan secara stabil ASEAN berkontribusi sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB) riil dunia.
"PDB kawasan terkontraksi pada 2020 karena adanya pandemi Covid-19 dan pada 2021 kami juga belum melihat pertumbuhan belum bisa melampaui level pra-pandemi," ucapnya.
Dia pun menekankan para negara anggota agar secara aktif mendorong ekonomi berkelanjutan. Selain itu, juga terus melakukan reformasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau. "Kami percaya bahwa ASEAN menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, inklusif, dan berkelanjutan," kata dia.
(nng)