Pos Indonesia Kembali Salurkan Bansos Sembako dan PKH di Ramadan 2023
loading...
A
A
A
Hendra Sari menjelaskan dalam proses penyaluran bantuan, setiap KPM diberikan nomor rekening Giro Pos berdasarkan NIK. Data ini akan dicocokkan saat pembayaran.
“Data awal yang kami terima dari Kemensos by name, by address, NIK. Dari data semua itu kami terbitkan rekening Giro Pos. Pada saat penyaluran bansos, data tersebut dicocokkan dengan KTP atau KK penerima. Di daftar penerima yang tertera adalah nama penerima. Saat pencairan karena ini adalah keluarga penerima manfaat, maka bisa diuangkan oleh keluarga baik suami/istri, anak yang sudah berusia 17 tahun. Data penerima tersebut dicocokkan dengan NIK dalam KK,” katanya.
Penyaluran Bansos Sembako dan PKH bulan ini tergolong istimewa karena berbarengan dengan bulan Ramadan. Pos Indonesia menilai perlu dilakukan percepatan penyaluran karena makin mendekati hari raya Idul Fitri.
“Di Kemensos ada bansos sembako setiap bulan, penyalurannya bisa per tiga bulan sekali. Ada PKH yang disalurkan triwulan. Pada 2023 jatuh di bulan Maret, berbarengan dengan Ramadan. Ini menjadi suatu keharusan bagi Pos Indonesia untuk segera menyalurkan karena dalam waktu dekat masyarakat sudah mudik Lebaran. Apalagi cuti bersama dimajukan. Kami berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar sebelum KPM mudik, sudah mendapatkan haknya. Sehingga tujuan Kemensos menyalurkan bantuan agar membantu ekonomi KPM dapat tercapai,” ucapnya.
Pos Indonesia Lakukan Metode Andalan untuk Penyaluran Bansos
Terkait kendala yang ditemui petugas juru bayar, Hendra Sari menyebutkan sejauh ini hal-hal teknis berjalan lancar. Potensi kendala yang mungkin terjadi hanya terkait faktor cuaca.
“Saat ini kendala yang bersifat teknis tidak ada. Kendala non teknis seperti cuaca yang tidak bisa kita kendalikan. Itu faktor terbesar saat penyaluran melalu (jalur) air maupun udara. Saat cuaca buruk pesawat maupun kapal tidak bisa beroperasi, terutama di daerah 3T,” ujarnya.
Metode penyaluran yang digunakan oleh Pos Indonesia melalui tiga metode, yaitu penyaluran di komunitas, pengantaran langsung ke rumah KPM (lansia, disabilitas, atau sedang sakit) yang juga disebut penyalura door to door, dan pencairan di Kantorpos.
“Biasanya pola penyaluran di komunitas bisa berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran. Ini karena orangnya langsung datang ke lokasi bayar. Bagi KPM yang tidak bisa datang ke lokasi bayar atau saat didatangi ke rumah sedang tidak ada di tempat, maka bisa segera datang ke Kantorpos terdekat. Mereka bisa dilayani selama jam kerja,” katanya.
Penyaluran bansos oleh Pos Indonesia diikuti dengan perekaman rumah KPM (geo tagging) dan biomterik (foto KPM) saat menerima bansos. Hal ini menjadi sebuah keharusan untuk kemudian dilaporkan kepada Kemensos.
“Pola penyaluran tetap diikuti dengan perekaman foto rumah penerima (geo tagging). Untuk melakukan ini Pos Indonesia bermitra dengan mahasiswa, karang taruna, perangkat RT/RW. Ini untuk mempercepat akselerasi penyaluran bansos sehingga sesuai target penyaluran,” tutur Hendra Sari.
“Data awal yang kami terima dari Kemensos by name, by address, NIK. Dari data semua itu kami terbitkan rekening Giro Pos. Pada saat penyaluran bansos, data tersebut dicocokkan dengan KTP atau KK penerima. Di daftar penerima yang tertera adalah nama penerima. Saat pencairan karena ini adalah keluarga penerima manfaat, maka bisa diuangkan oleh keluarga baik suami/istri, anak yang sudah berusia 17 tahun. Data penerima tersebut dicocokkan dengan NIK dalam KK,” katanya.
Penyaluran Bansos Sembako dan PKH bulan ini tergolong istimewa karena berbarengan dengan bulan Ramadan. Pos Indonesia menilai perlu dilakukan percepatan penyaluran karena makin mendekati hari raya Idul Fitri.
“Di Kemensos ada bansos sembako setiap bulan, penyalurannya bisa per tiga bulan sekali. Ada PKH yang disalurkan triwulan. Pada 2023 jatuh di bulan Maret, berbarengan dengan Ramadan. Ini menjadi suatu keharusan bagi Pos Indonesia untuk segera menyalurkan karena dalam waktu dekat masyarakat sudah mudik Lebaran. Apalagi cuti bersama dimajukan. Kami berusaha memaksimalkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar sebelum KPM mudik, sudah mendapatkan haknya. Sehingga tujuan Kemensos menyalurkan bantuan agar membantu ekonomi KPM dapat tercapai,” ucapnya.
Pos Indonesia Lakukan Metode Andalan untuk Penyaluran Bansos
Terkait kendala yang ditemui petugas juru bayar, Hendra Sari menyebutkan sejauh ini hal-hal teknis berjalan lancar. Potensi kendala yang mungkin terjadi hanya terkait faktor cuaca.
“Saat ini kendala yang bersifat teknis tidak ada. Kendala non teknis seperti cuaca yang tidak bisa kita kendalikan. Itu faktor terbesar saat penyaluran melalu (jalur) air maupun udara. Saat cuaca buruk pesawat maupun kapal tidak bisa beroperasi, terutama di daerah 3T,” ujarnya.
Metode penyaluran yang digunakan oleh Pos Indonesia melalui tiga metode, yaitu penyaluran di komunitas, pengantaran langsung ke rumah KPM (lansia, disabilitas, atau sedang sakit) yang juga disebut penyalura door to door, dan pencairan di Kantorpos.
“Biasanya pola penyaluran di komunitas bisa berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran. Ini karena orangnya langsung datang ke lokasi bayar. Bagi KPM yang tidak bisa datang ke lokasi bayar atau saat didatangi ke rumah sedang tidak ada di tempat, maka bisa segera datang ke Kantorpos terdekat. Mereka bisa dilayani selama jam kerja,” katanya.
Penyaluran bansos oleh Pos Indonesia diikuti dengan perekaman rumah KPM (geo tagging) dan biomterik (foto KPM) saat menerima bansos. Hal ini menjadi sebuah keharusan untuk kemudian dilaporkan kepada Kemensos.
“Pola penyaluran tetap diikuti dengan perekaman foto rumah penerima (geo tagging). Untuk melakukan ini Pos Indonesia bermitra dengan mahasiswa, karang taruna, perangkat RT/RW. Ini untuk mempercepat akselerasi penyaluran bansos sehingga sesuai target penyaluran,” tutur Hendra Sari.