Pasar Mata Uang Dibayangi Rekor Penularan Covid-19, Rupiah Terdorong Loyo

Senin, 20 Juli 2020 - 08:51 WIB
loading...
Pasar Mata Uang Dibayangi Rekor Penularan Covid-19, Rupiah Terdorong Loyo
Pagi ini pasar mata uang masih diliputi kekhawatiran peningkatan penularan virus covid-19 di dunia yang kembali memecahkan rekor penularan tertinggi dalam satu hari, seperti yang dilaporkan WHO di akhir pekan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sejumlah analis memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini berpotensi melemah. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen di pasar keuangan pagi ini secara umum masih terlihat negatif.

"Pagi ini pasar masih diliputi kekhawatiran peningkatan penularan virus covid-19 di dunia yang kembali memecahkan rekor penularan tertinggi dalam satu hari, seperti yang dilaporkan WHO di akhir pekan," ujar Ariston di Jakarta, Senin (20/7/2020).

(Baca Juga: Perkuat Perbankan, OJK Lakukan Pengawasan Berlapis )

Kata dia, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah bergerak turun sekitar 2,07% pagi ini ke kisaran 0,622% yang mengindikasikan permintaan aset aman dollar AS meningkat.

"Sentimen tersebut mungkin bisa mendorong pelemahan nilai tukar emerging markets terhadap dollar AS hari ini termasuk rupiah hari ini ke kisaran Rp14.800 dengan potensi support di kisaran Rp14.600," jelasnya.

(Baca Juga: Dana Asing Kabur Rp730 Miliar dalam Sepekan, Sejak Awal Tahun Rp145,47 Triliun )

Di sisi lain sebelumnya Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang keluar dari pasar saham Rp730 miliar selama satu pekan terakhir. Sementara berdasarkan Berdasarkan data transaksi 13-16 Juli 2020, terdapat aliran modal asing masuk dalam sepekan terakhir sebesar Rp2,56 triliun yang mengalir ke surat berharga negara.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)