Yellen Memperingatkan Sanksi Barat ke Rusia Berisiko Meruntuhkan Hegemoni Dolar AS

Rabu, 19 April 2023 - 10:29 WIB
loading...
Yellen Memperingatkan Sanksi Barat ke Rusia Berisiko Meruntuhkan Hegemoni Dolar AS
Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat, Janet Yellen memperingatkan, sanksi ekonomi negara-negara Barat dan sekutunya terhadap Rusia menempatkan dominasi dolar AS (USD) pada risiko karena negara-negara yang ditargetkan mencari alternatif. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Sanksi ekonomi negara-negara Barat dan sekutunya terhadap Rusia menempatkan dominasi dolar AS (USD) pada risiko karena negara-negara yang ditargetkan mencari alternatif. Hal ini diperingatkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat, Janet Yellen pada akhir pekan kemarin.

"Ada risiko ketika kita menggunakan sanksi keuangan yang terkait dengan peran dolar, seiring waktu dapat merusak hegemoni dolar," kata Yellen seperti dikutip dari AFP.



"Tentu saja, hal itu memicu keinginan di pihak China, Rusia, Iran untuk menemukan alternatif," katanya kepada jaringan Fareed Zakaria dalam sebuah wawancara.

"Tetapi dolar (USD) digunakan sebagai mata uang global karena alasan tidak mudah bagi negara lain untuk menemukan penggantinya sebagai alternatif dengan sifat yang sama," sambungnya.



Pasar modal AS yang kuat dan supremasi hukum "sangat penting dalam mata uang yang akan digunakan secara global untuk transaksi," tambahnya.

"Dan kami belum melihat negara lain yang memiliki dasar itu... infrastruktur institusional yang akan memungkinkan mata uangnya untuk melayani dunia seperti ini," jelas Yellen.

Meski begitu Yellen juga mencatat bahwa sanksi adalah 'alat yang sangat penting', terlebih lagi ketika digunakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai "koalisi mitra yang bertindak bersama."

Ditanya tentang kemungkinan menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membangun kembali Ukraina yang dilanda perang setelah invasi Moskow. Yellen mengatakan bahwa "Rusia harus membayar kerusakan yang ditimbulkannya."

Namun dia mencatat ada "kendala hukum tentang apa yang dapat kami lakukan dengan aset Rusia yang dibekukan, dan kami sedang mendiskusikan dengan mitra kami apa yang mungkin ada di masa depan."
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0932 seconds (0.1#10.140)