Investasi Menarik Jelang Lebaran, Reksa Dana Syariah Bisa Jadi Pilihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jelang Lebaran 1444H, investor Reksa Dana tentunya tidak hanya memperhatikan keuntungan dalam berinvestasi, namun juga mencari kebaikan. Dari sisi investasi, Reksa Dana Syariah menawarkan investasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah dan imbal hasil yang menarik, salah satu contoh yaitu produk Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah (SPU Syariah).
Sebagai informasi, hingga Maret 2023, SPU Syariah mencatatkan kinerja 6 bulan sebesar 2.08%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Reksa Dana Pasar Uang Syariah di industri, yaitu 1.73%.
Bagaimana dengan Tren Reksa Dana Syariah ke Depan?
Pada kuartal I 2023, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5.75%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
Di samping itu, BI optimis bahwa dengan likuiditas perbankan yang masih cukup, hal ini tidak akan mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit pada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN/SBSN untuk pembiayaan APBN.
Dengan memanfaatkan tren kenaikan harga di pasar obligasi dalam negeri, DIM melihat investasi pada Reksadana Pasar Uang khususnya Reksadana Pasar Uang Syariah masih cukup menarik dan kompetitif dibandingkan dengan melakukan penempatan langsung pada deposito syariah.
Kinerja Reksa Dana Syariah hingga Maret 2023?
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat peningkatan Reksa Dana Syariah pada akhir Maret 2023 sebesar 5,02% atau naik menjadi Rp42,65 triliun dari sebelumnya sebesar Rp40,61 triliun pada akhir 2022.
Sebagai informasi, hingga Maret 2023, SPU Syariah mencatatkan kinerja 6 bulan sebesar 2.08%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Reksa Dana Pasar Uang Syariah di industri, yaitu 1.73%.
Bagaimana dengan Tren Reksa Dana Syariah ke Depan?
Pada kuartal I 2023, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5.75%. Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
Di samping itu, BI optimis bahwa dengan likuiditas perbankan yang masih cukup, hal ini tidak akan mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit pada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN/SBSN untuk pembiayaan APBN.
Dengan memanfaatkan tren kenaikan harga di pasar obligasi dalam negeri, DIM melihat investasi pada Reksadana Pasar Uang khususnya Reksadana Pasar Uang Syariah masih cukup menarik dan kompetitif dibandingkan dengan melakukan penempatan langsung pada deposito syariah.
Kinerja Reksa Dana Syariah hingga Maret 2023?
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat peningkatan Reksa Dana Syariah pada akhir Maret 2023 sebesar 5,02% atau naik menjadi Rp42,65 triliun dari sebelumnya sebesar Rp40,61 triliun pada akhir 2022.