Mengenal Perbedaan Antara Mata Uang Dirham dengan Dinar
loading...
A
A
A
Kandungan logam dari mata uang dirham sendiri adalah perak murni, sedangkan dinar memiliki kandungan berupa emas murni sebesar 22 hingga 24 karat. Di mana kandungan perak di dalam dirham mencapai 99,5 persen, menunjukkan bahwa dirham merupakan perak asli.
Namun seiring berkembangnya zaman dirham kini tidak dibentuk dalam bentuk koin lagi, melainkan menggunakan bahan dasar kertas. Hal tersebut digunakan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, selain itu penggunaan kertas dianggap lebih efisien sekali.
Namun secara sederhana jika ingin membedakan antara dirham dan dinar, cukup bedakan mengenai kandungan logam mulia di dalamnya saja. Di mana dinar memiliki emas sebagai kandungan mayoritasnya, sedangkan dirham memiliki kandungan perak 99,5 persen.
2. Harga per Keping
Selain kandungan logam mulia yang terkandung di dalam alat tukar ini terdapat patokan lain, sehingga kalian mampu membedakan kedua alat tukar ini secara lebih mudah. Salah satu dari patokan tersebut adalah harga per keping dari setiap kepingnya dikonversi ke dalam rupiah.
Mata uang dirham sendiri memiliki nilai tukar yang distandarkan dengan nilai jual perak, hal ini dikarenakan sekitar 99,5 persen bagiannya terdiri dari perak murni. Sehingga patokan harga per keping didasarkan harga jual perak dikalikan sebesar sepertujuh troy ounce.
Jika dirupiahkan maka alat tukar ini memiliki nilai sekitar Rp63.000 per kepingnya, masih jauh jika dibandingkan dengan dinar. Hal tersebut dikarenakan dinar sendiri memiliki kandungan emas sebesar 22 hingga 24 karat, sehingga nilai tukar per kepingnya dikalikan harga emas.
Harga emas sendiri selalu fluktuatif dan berubah sehingga nilainya tidak tetap, namun jika ingin dikonversikan kedalam rupiah didapatkan potongan harga sebesar Rp3.300.000 per keping. Sehingga dapat dikatakan harga per keping dinar lebih besar jika dibanding dirham.
Namun jika kalian ingin mengetahui nilai tukar mata uang dirham sebagai alat pertukaran transaksi yang sah di Uni Emirat Arab, dibandingkan dengan nilai mata uang rupiah maka nilainya berbeda. Karena kalian tinggal mengkalikan 1 dirham dengan Rp4000 saat ini.
3. Bentuk Koin
Namun seiring berkembangnya zaman dirham kini tidak dibentuk dalam bentuk koin lagi, melainkan menggunakan bahan dasar kertas. Hal tersebut digunakan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, selain itu penggunaan kertas dianggap lebih efisien sekali.
Namun secara sederhana jika ingin membedakan antara dirham dan dinar, cukup bedakan mengenai kandungan logam mulia di dalamnya saja. Di mana dinar memiliki emas sebagai kandungan mayoritasnya, sedangkan dirham memiliki kandungan perak 99,5 persen.
2. Harga per Keping
Selain kandungan logam mulia yang terkandung di dalam alat tukar ini terdapat patokan lain, sehingga kalian mampu membedakan kedua alat tukar ini secara lebih mudah. Salah satu dari patokan tersebut adalah harga per keping dari setiap kepingnya dikonversi ke dalam rupiah.
Mata uang dirham sendiri memiliki nilai tukar yang distandarkan dengan nilai jual perak, hal ini dikarenakan sekitar 99,5 persen bagiannya terdiri dari perak murni. Sehingga patokan harga per keping didasarkan harga jual perak dikalikan sebesar sepertujuh troy ounce.
Jika dirupiahkan maka alat tukar ini memiliki nilai sekitar Rp63.000 per kepingnya, masih jauh jika dibandingkan dengan dinar. Hal tersebut dikarenakan dinar sendiri memiliki kandungan emas sebesar 22 hingga 24 karat, sehingga nilai tukar per kepingnya dikalikan harga emas.
Harga emas sendiri selalu fluktuatif dan berubah sehingga nilainya tidak tetap, namun jika ingin dikonversikan kedalam rupiah didapatkan potongan harga sebesar Rp3.300.000 per keping. Sehingga dapat dikatakan harga per keping dinar lebih besar jika dibanding dirham.
Namun jika kalian ingin mengetahui nilai tukar mata uang dirham sebagai alat pertukaran transaksi yang sah di Uni Emirat Arab, dibandingkan dengan nilai mata uang rupiah maka nilainya berbeda. Karena kalian tinggal mengkalikan 1 dirham dengan Rp4000 saat ini.
3. Bentuk Koin