Mengenal Perbedaan Antara Mata Uang Dirham dengan Dinar

Rabu, 26 April 2023 - 11:15 WIB
loading...
A A A
Namun seiring berkembangnya zaman dirham kini tidak dibentuk dalam bentuk koin lagi, melainkan menggunakan bahan dasar kertas. Hal tersebut digunakan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, selain itu penggunaan kertas dianggap lebih efisien sekali.

Namun secara sederhana jika ingin membedakan antara dirham dan dinar, cukup bedakan mengenai kandungan logam mulia di dalamnya saja. Di mana dinar memiliki emas sebagai kandungan mayoritasnya, sedangkan dirham memiliki kandungan perak 99,5 persen.

2. Harga per Keping

Selain kandungan logam mulia yang terkandung di dalam alat tukar ini terdapat patokan lain, sehingga kalian mampu membedakan kedua alat tukar ini secara lebih mudah. Salah satu dari patokan tersebut adalah harga per keping dari setiap kepingnya dikonversi ke dalam rupiah.

Mata uang dirham sendiri memiliki nilai tukar yang distandarkan dengan nilai jual perak, hal ini dikarenakan sekitar 99,5 persen bagiannya terdiri dari perak murni. Sehingga patokan harga per keping didasarkan harga jual perak dikalikan sebesar sepertujuh troy ounce.

Jika dirupiahkan maka alat tukar ini memiliki nilai sekitar Rp63.000 per kepingnya, masih jauh jika dibandingkan dengan dinar. Hal tersebut dikarenakan dinar sendiri memiliki kandungan emas sebesar 22 hingga 24 karat, sehingga nilai tukar per kepingnya dikalikan harga emas.

Harga emas sendiri selalu fluktuatif dan berubah sehingga nilainya tidak tetap, namun jika ingin dikonversikan kedalam rupiah didapatkan potongan harga sebesar Rp3.300.000 per keping. Sehingga dapat dikatakan harga per keping dinar lebih besar jika dibanding dirham.

Namun jika kalian ingin mengetahui nilai tukar mata uang dirham sebagai alat pertukaran transaksi yang sah di Uni Emirat Arab, dibandingkan dengan nilai mata uang rupiah maka nilainya berbeda. Karena kalian tinggal mengkalikan 1 dirham dengan Rp4000 saat ini.

3. Bentuk Koin

Selain memiliki perbedaan dalam kandungan serta nilai tukar tiap kepingnya, terdapat hal lain yang bisa kalian perhatikan. Salah satunya adalah bentuk dari koinnya, walaupun kedua alat tukar ini memiliki bentuk koin namun bentuknya berbeda antara satu dengan lainnya.

Umumnya kedua alat tukar ini memiliki bentuk seperti logam biasa, namun terdapat corak nuansa Islam di dalamnya. Hal utama yang membedakan mata uang dirham dengan dinar selain kandungan logam mulianya, juga terletak di dalam ukiran bahasa arab di dalamnya.

Desain dan ukuran dari setiap koin sendiri umumnya berbeda-beda, karena desain dan ukuran menyesuaikan dengan perusahaan pencetak. Sehingga setiap dinar dan dirham bisa saja memiliki bentuk koin berbeda, namun umumnya perbedaan terletak pada cetakan di koin.

Namun jika membahas mata uang dirham yang digunakan pada Uni Emirat Aram maka memiliki dua bentuk berbeda, yaitu kertas dan koin. Di mana alat pertukaran dengan bahan dasar kertas memiliki bentuk seperti uang pada umumnya, hanya berbeda pada desainnya.

Sedangkan bentuk koinnya dibuat oleh Bank Sentral Uni Emirat Arab yang berada di Abu Dhabi di mana persebarannya hingga saat ini masih sering digunakan, di mana bahan pembuatan koin ini terbuat dari campuran tembaga dengan nikel. Sehingga memiliki nilai begitu kecil sekali.

4. Berat Koin

Hal lain yang perlu kalian perhatikan jika ingin mengetahui perbedaan mata uang dirham dengan dinar terletak pada beratnya, di mana perbedaan berat ini wajar terjadi. Karena dinar sendiri terbuat dari emas, sedangkan dirham dari perak yang memiliki massa jenis berbeda.

Menurut hukum islam sendiri setiap keping dinar, atau dapat dikatakan 1 dinar memiliki nilai berat sebesar 1 mitsqal atau sepertujuh troy ounce. Di mana jika dikonversi kedalam satuan gram, memiliki berat koin sebesar 4,25 gram untuk setiap kepingnya.

Karena mata uang dirham sendiri terbuat dari perak maka memiliki satuan berat berbeda jika dibandingkan dengan dinar, di mana akibat adanya kandungan perak tersebut setiap koin dirham memiliki berat hanya sebesar sepersepuluh troy ounce saja.

Perbedaan berat tersebut sudah mengacu pada Open Mitsqal Standar (OMS), di mana standar ini sudah diakui oleh banyak negara di seluruh dunia. Namun jika mengacu pada alat tukar bernama dinar di Uni Emirat Arab juga memiliki perbedaan tersendiri.

Mata uang tersebut pada saat ini memiliki bentuk kertas, sehingga lebih efisien untuk dibawah. Sedangkan untuk bentuk koinnya karena terbuat dari campuran tembaga dan nikel, memiliki berat sebesar 11,3 gram saja.

Walaupun terkenal sebagai mata uang paling stabil sepanjang sejarah masih belum banyak orang mampu membedakan antara dinar dengan dirham, oleh sebab itu kalian perlu mempelajari mata uang dirham lebih dalam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0858 seconds (0.1#10.140)