Pistol Dirut Berdikari Meletus di Bandara, Begini Sikap ID Food Sebagai Holding
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding BUMN Pangan atau ID Food enggan merespons insiden meletusnya senjata api atau pistol milik Direktur Utama (Dirut) PT Berdikari Harry Warganegara, di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar, pada 17 April 2023 lalu. Padahal, ID Food merupakan pemegang saham mayoritas BUMN di sektor peternakan tersebut.
Hingga perkara meletusnya pistol kaliber 32 battle army milik Harry menjadi sorotan publik, ID Food terkesan "tutup mulut". Penilaian "tutup mulut" itu lantaran jajaran direksi dan komisaris holding BUMN pangan ini tidak memberi jawaban apa pun, kendati awak media sudah berupaya mengkonfirmasi.
Untuk diketahui, mayoritas saham PT Berdikari merupakan saham ID Food. Kepemilikan itu setelah saham Seri B milik pemerintah di Berdikari dialihkan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku induk holding BUMN pangan.
Pengalihan tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 118 Tahun 2021 yang diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lalu, pada 9 Januari 2022, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui pengalihan saham Seri B milik pemerintah di Berdikari kepada RNI.
Dengan demikian, pada periode itu Berdikari resmi menjadi bagian dari Holding BUMN Pangan. Artinya, sebagai pemegang saham mayoritas, ID Food berhak memberi pernyataan atau sikap tegas terkait insiden tersebut, hingga kepemilikan senjata api dari orang nomor satu di jajaran direksi anak usaha perseroan.
Sikap tegas perlu dilakukan ID Food karena Kementerian BUMN sebagai pemilik saham holding sudah lebih dulu memberikan pernyataan adanya sanksi, bila Harry terbukti melanggar aturan. Hal itu disampaikan langsung Menteri BUMN Erick Thohir kepada media beberapa waktu lalu. Sayangnya, sikap tegas Erick tidak diikuti manajemen ID Food.
Mengutip website resmi ID Food, holding beranggotakan lima perusahaan eks BUMN, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.
Selain itu, ada 11 Anak perusahaan existing yang terdiri dari, PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Kerinci, PT Rajawali Nusindo, PT GIEB Indonesia, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass, dan PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring.
"Aktivitas bisnis ID Food bergerak dalam bidang Pertanian dan Agroindustri, Peternakan dan Perikanan, serta Perdagangan dan Logistik," tulis manajemen melalui website resmi perusahaan dikutip, Kamis (27/4/2023).
Hingga perkara meletusnya pistol kaliber 32 battle army milik Harry menjadi sorotan publik, ID Food terkesan "tutup mulut". Penilaian "tutup mulut" itu lantaran jajaran direksi dan komisaris holding BUMN pangan ini tidak memberi jawaban apa pun, kendati awak media sudah berupaya mengkonfirmasi.
Untuk diketahui, mayoritas saham PT Berdikari merupakan saham ID Food. Kepemilikan itu setelah saham Seri B milik pemerintah di Berdikari dialihkan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI selaku induk holding BUMN pangan.
Pengalihan tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 118 Tahun 2021 yang diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lalu, pada 9 Januari 2022, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui pengalihan saham Seri B milik pemerintah di Berdikari kepada RNI.
Dengan demikian, pada periode itu Berdikari resmi menjadi bagian dari Holding BUMN Pangan. Artinya, sebagai pemegang saham mayoritas, ID Food berhak memberi pernyataan atau sikap tegas terkait insiden tersebut, hingga kepemilikan senjata api dari orang nomor satu di jajaran direksi anak usaha perseroan.
Sikap tegas perlu dilakukan ID Food karena Kementerian BUMN sebagai pemilik saham holding sudah lebih dulu memberikan pernyataan adanya sanksi, bila Harry terbukti melanggar aturan. Hal itu disampaikan langsung Menteri BUMN Erick Thohir kepada media beberapa waktu lalu. Sayangnya, sikap tegas Erick tidak diikuti manajemen ID Food.
Mengutip website resmi ID Food, holding beranggotakan lima perusahaan eks BUMN, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.
Selain itu, ada 11 Anak perusahaan existing yang terdiri dari, PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Kerinci, PT Rajawali Nusindo, PT GIEB Indonesia, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass, dan PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring.
"Aktivitas bisnis ID Food bergerak dalam bidang Pertanian dan Agroindustri, Peternakan dan Perikanan, serta Perdagangan dan Logistik," tulis manajemen melalui website resmi perusahaan dikutip, Kamis (27/4/2023).
(uka)