Apakah Siklus Kenaikan Suku Bunga The Fed Telah Berakhir?, Jerome Powell Bilang Begini

Kamis, 04 Mei 2023 - 09:43 WIB
loading...
Apakah Siklus Kenaikan Suku Bunga The Fed Telah Berakhir?, Jerome Powell Bilang Begini
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell mengatakan, saat ini yang menjadi pertanyaan terbuka apakah kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut akan dilakukan dalam era inflasi tinggi. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed , Jerome Powell mengatakan, saat ini yang menjadi pertanyaan terbuka apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut akan dilakukan dalam ekonomi yang masih menghadapi inflasi tinggi. Namun juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan ditambah dengan risiko penurunan kredit oleh bank-bank.

"Kami di komite memiliki pandangan bahwa inflasi tidak akan turun begitu cepat, itu akan memakan waktu. Jika perkiraan itu secara luas benar, tidak akan tepat untuk memotong suku bunga tahun ini,” ujar Ketua The Fed, Jerome Powell dalam keterangan pers, dilansir Reuters, Kamis (4/5/2023).



Federal Reserves (The Fed) seperti diketahui kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) ke kisaran 5,00% - 5,25% pada Rabu (3/5) waktu setempat. Kenaikan tersebut sesuai dengan yang diharapkan pasar.

Sejumlah risiko keuangan di AS tidak menghentikan komite penetapan kebijakan bank sentral untuk kembali menaikan suku bunga pada Juni. Pada konferensi pers setelah rilis pernyataan, Powell mengatakan inflasi tetap menjadi perhatian utama, oleh karena itu terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.



Powell pun setuju dengan pernyataan “kebijakan ketat The Fed” dan mengatakan bahwa bank sentral mungkin telah melakukan banyak hal seiring dengan berkembangnya ketegangan dalam ekonomi. Pengetatan kredit oleh bank pun disebut dapat memperlambat ekonomi lebih dari yang diharapkan, dan harapan Fed yang tersisa bahwa resesi dapat dihindari.

“Pertumbuhan ekonomi tetap kecil, tetapi perkembangan terbaru kemungkinan akan menghasilkan kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga, bisnis dan membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi," imbuhnya.

Namun, tingkat untuk mendapatkan pekerjaan (job gains) telah menguat. Data tingkat pengangguran yang lebih rendah secara historis mendukung gagasan bahwa ekonomi dapat melambat, tanpa kenaikan dramatis dalam pengangguran.

"Kasus menghindari resesi dalam pandangan saya lebih mungkin daripada mengalami resesi," kata Powell.

Terakhir, risiko seputar kebuntuan pembahasan plafon utang AS antara Partai Republik di Kongres dan Presiden Demokrat Joe Biden telah menambah rasa kehati-hatian tentang upaya mencoba memperketat kondisi keuangan lebih lanjut.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1826 seconds (0.1#10.140)