Gelombang PHK Global Belum Habis, Vodafone Akan Pangkas 11.000 Karyawan
loading...
A
A
A
NEWBURY - Vodafone akan melakukan pengurangan 11.000 pegawai selama tiga tahun ke depan, usai kepala eksekutif baru mengusung rencana perampingan terhadap perusahaan raksasa telekomunikasi asal Inggris. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan setara dengan sekitar sepersepuluh dari keseluruhan tenaga kerja global yang dimiliki Vodafone.
Rencana tersebut seperti dilansir BBC, Selasa (16/5/2023) bakal mempengaruhi kantor pusatnya di Inggris dan negara-negara lain. Direktur keuangan Vodafone, Margherita Della Valle mengatakan, "kinerja perusahaan belum cukup baik".
Vodafone tercatat memiliki 12.000 staf di Inggris , yang tersebesar di tujuh kantor termasuk kantor pusatnya di Berkshire, Inggris. Perusahaan yang ditopang 104.000 staf di seluruh dunia tahun lalu, telah menguraikan rencana untuk memangkas pekerjaan di beberapa daerah.
Raksasa telekomunikasi Inggris diterangkan, telah berjuang dengan lonjakan tagihan energi yang lebih tinggi yang menaikkan biaya dan berdampak pada keuntungan perusahaan. Mereka juga melihat pelemahan penjualan di Jerman, pasar terbesarnya, serta Italia dan Spanyol di mana mereka kesulitan mengimbangi para pesaingnya.
"Beberapa di antaranya dapat dikaitkan dengan penurunan tingkat kepuasan pelanggan di wilayah tersebut," kata Matt Britzman, seorang analis di perusahaan investasi Hargreaves Lansdown.
Layanan broadband Vodafone di Inggris menjadi layanan komunikasi kedua yang paling banyak dikeluhkan konsumen dalam tiga bulan hingga Desember, menurut pengawas industri Ofcom.
Perusahaan juga menghadapi rasa malu pada bulan April, ketika adanya masalah memaksa Vodafone melumpuhkan layanan broadband untuk sekitar 11.000 pelanggan Inggris.
"Vodafone harus berubah secara konsisten," kata Della Valle, yang ditunjuk sebagai bos baru Vodafone pada bulan Januari, dan menjabat sebagai direktur keuangan sementara sampai pengganti ditemukan.
Rencana tersebut seperti dilansir BBC, Selasa (16/5/2023) bakal mempengaruhi kantor pusatnya di Inggris dan negara-negara lain. Direktur keuangan Vodafone, Margherita Della Valle mengatakan, "kinerja perusahaan belum cukup baik".
Vodafone tercatat memiliki 12.000 staf di Inggris , yang tersebesar di tujuh kantor termasuk kantor pusatnya di Berkshire, Inggris. Perusahaan yang ditopang 104.000 staf di seluruh dunia tahun lalu, telah menguraikan rencana untuk memangkas pekerjaan di beberapa daerah.
Raksasa telekomunikasi Inggris diterangkan, telah berjuang dengan lonjakan tagihan energi yang lebih tinggi yang menaikkan biaya dan berdampak pada keuntungan perusahaan. Mereka juga melihat pelemahan penjualan di Jerman, pasar terbesarnya, serta Italia dan Spanyol di mana mereka kesulitan mengimbangi para pesaingnya.
"Beberapa di antaranya dapat dikaitkan dengan penurunan tingkat kepuasan pelanggan di wilayah tersebut," kata Matt Britzman, seorang analis di perusahaan investasi Hargreaves Lansdown.
Layanan broadband Vodafone di Inggris menjadi layanan komunikasi kedua yang paling banyak dikeluhkan konsumen dalam tiga bulan hingga Desember, menurut pengawas industri Ofcom.
Perusahaan juga menghadapi rasa malu pada bulan April, ketika adanya masalah memaksa Vodafone melumpuhkan layanan broadband untuk sekitar 11.000 pelanggan Inggris.
"Vodafone harus berubah secara konsisten," kata Della Valle, yang ditunjuk sebagai bos baru Vodafone pada bulan Januari, dan menjabat sebagai direktur keuangan sementara sampai pengganti ditemukan.