Perempuan Pengusaha Asal Indonesia Suarakan Kesetaraan Gender Ekonomi di Jepang dan Rusia
loading...
A
A
A
Setelah kegiatan dengan Chair dan Co-Chair serta para Advocates G20 EMPOWER Jepang, Rinawati Prihatiningsih bertemu dengan Heri Akhmadi, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di KBRI Tokyo. Dalam pertemuan tersebut, Rina menyampaikan tentang latar belakang, objektif tentang G20 EMPOWER, serta kerjasama yang telah terjalin antara G20 EMPOWER Indonesia dan Jepang.
Selain itu di kesempatan yang sama, disampaikan tentang realisasi komitmen bersama untuk akselerasi tercapainya tujuan the Brisbane Goals yang merupakan komitmen para Kepala Negara yang tergabung dalam G20, yaitu mengurangi kesenjangan dalam partisipasi angkatan kerja antara laki-laki dan perempuan sebesar 25% pada tahun 2025.
Forum yang kedua adalah di acara The 14th Russia – Islamic World: KazanForum International Economic Forum, 18-19 Mei, diselenggarakan oleh Eurasian Women’s Forum inisiasi dari Rosconggress Foundation, Rusia. Rina hadir secara virtual, mengangkat G20 EMPOWER dan APEC BEST AWARD.
Keduanya memiliki keunikan, dimana keduanya sepakat kesetaraan gender dalam konteks pembangunan ekonomi global. Rinawati pun menyuarakan untuk kesetaraan yang berkeadilan untuk memajukan ekonomi yang saling menguntungkan.
"Harapan saya melalui forum-forum bilateral, regional, dan global seperti event yang baru-baru ini, saya ingin mendorong tercapainya visi dan misi G20 EMPOWER, dalam aksi akselerasi partisipasi, pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di sektor swasta yang inklusif, setara dan berkeadilan," katanya.
Melalui dialog dan sharing best practices, bersama-sama mengatasi ketimpangan distribusi pekerjaan domestik dan pengasuhan yang saat ini lebih banyak dibebankan pada perempuan.
"Bersama-sama mencari solusi untuk menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi dan kewirausahaan perempuan, kemudian melaporkan progress implementasi dan akuntabilitasnya setiap tahun," ujarnya.
Untungnya, lanjut Rinawati, respon atau sambutan kedua forum internasional tersebut dinilai sangat positif. Bahkan kedua forum berkomitmen untuk tindak lanjut kerjasama kongkrit dalam akses pasar global dan pembangunan kapasitas.
Seperti melalui APEC BEST AWARD atau the international Business Efficiency and Success Target Award, merupakan ajang kontes internasional yang dimulai pada tahun 2015 tingkat APEC oleh Kementerian Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia dan Komite Pengembangan Kewirausahaan Perempuan "OPORA RUSSIA".
"Tujuan utama dari proyek ini adalah ajang promosi dan kisah sukses terbaik dari perempuan sebagai pemilik usaha UMKM dan juga promosi sebagai manajer perempuan. Harapannya ajang ini dapat membantu peserta dalam mengembangkan dan memajukan usaha dan karirnya," tutur Rinawati.
Selain itu di kesempatan yang sama, disampaikan tentang realisasi komitmen bersama untuk akselerasi tercapainya tujuan the Brisbane Goals yang merupakan komitmen para Kepala Negara yang tergabung dalam G20, yaitu mengurangi kesenjangan dalam partisipasi angkatan kerja antara laki-laki dan perempuan sebesar 25% pada tahun 2025.
Forum yang kedua adalah di acara The 14th Russia – Islamic World: KazanForum International Economic Forum, 18-19 Mei, diselenggarakan oleh Eurasian Women’s Forum inisiasi dari Rosconggress Foundation, Rusia. Rina hadir secara virtual, mengangkat G20 EMPOWER dan APEC BEST AWARD.
Keduanya memiliki keunikan, dimana keduanya sepakat kesetaraan gender dalam konteks pembangunan ekonomi global. Rinawati pun menyuarakan untuk kesetaraan yang berkeadilan untuk memajukan ekonomi yang saling menguntungkan.
"Harapan saya melalui forum-forum bilateral, regional, dan global seperti event yang baru-baru ini, saya ingin mendorong tercapainya visi dan misi G20 EMPOWER, dalam aksi akselerasi partisipasi, pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di sektor swasta yang inklusif, setara dan berkeadilan," katanya.
Melalui dialog dan sharing best practices, bersama-sama mengatasi ketimpangan distribusi pekerjaan domestik dan pengasuhan yang saat ini lebih banyak dibebankan pada perempuan.
"Bersama-sama mencari solusi untuk menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi dan kewirausahaan perempuan, kemudian melaporkan progress implementasi dan akuntabilitasnya setiap tahun," ujarnya.
Untungnya, lanjut Rinawati, respon atau sambutan kedua forum internasional tersebut dinilai sangat positif. Bahkan kedua forum berkomitmen untuk tindak lanjut kerjasama kongkrit dalam akses pasar global dan pembangunan kapasitas.
Seperti melalui APEC BEST AWARD atau the international Business Efficiency and Success Target Award, merupakan ajang kontes internasional yang dimulai pada tahun 2015 tingkat APEC oleh Kementerian Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia dan Komite Pengembangan Kewirausahaan Perempuan "OPORA RUSSIA".
"Tujuan utama dari proyek ini adalah ajang promosi dan kisah sukses terbaik dari perempuan sebagai pemilik usaha UMKM dan juga promosi sebagai manajer perempuan. Harapannya ajang ini dapat membantu peserta dalam mengembangkan dan memajukan usaha dan karirnya," tutur Rinawati.