Mengetahui Proses Pengecatan yang Benar

Rabu, 29 April 2020 - 12:29 WIB
loading...
Mengetahui Proses Pengecatan yang Benar
Foto/Istimewa
A A A
Agus Kriswandi Basyari
Pitaloka Land

Tulisan pekan ini akan membahas tentang pengecatan setelah sebelumnya berbicara soal pekerjaan pemasangan daun pintu dan jendela. Pengecatan termasuk tahapan pekerjaan finishing. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat karena akan memperlihatkan tampilan rumah, seolah-olah kualitas bangunan hanya bisa dilihat dari sisi finishing.

Sebelum memberikan tips melakukan pengecatan, sebaiknya kita ulas sedikit bahan baku dan pernak-pernik cat sebagai pengetahuan. Pengecatan memerlukan bahan baku tambahan berupa dempul atau flamir dengan merek yang umum dipakai di Indonesia yaitu Kingkong, Giant, RG, dan sebagainya.

Sementara bahan baku cat berdasarkan lokasi terbagi menjadi dua, yaitu cat eksterior dan cat interior. Biasanya cat eksterior disebut water shield atau water proofing. Cat ini memiliki daya rekat lebih kuat karena bersentuhan langsung dengan cuaca, baik hujan maupun panas, apalagi di negara yang memiliki lebih dari dua musim. Hampir semua merek cat memiliki dua jenis cat ini berdasarkan penempatannya.

Berdasarkan kualitas, cat terbagi menjadi beberapa kategori. Kualitas cat tergantung campuran bahan bakunya, umumnya terdiri dari binder, pigmen, aditif, dan ekstender. Kualitas cat bisa dibedakan dari campuran keempat bahan dasar tersebut. Cat berkualitas tinggi merupakan campuran seimbang antara bahan dasar satu dengan lainnya berdasarkan perhitungan para ahli.

Namun, biasanya orang awam membedakan kualitas cat dari mereknya, misalnya kualitas 1 bermerek Dulux dan Mowilex; kualitas 2 Vinilex dan Kemtone; dan kualitas 3 Asiatile, Ici, dan sebagainya. Adapun ukuran kemasan cat umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu 2,5 kg, 5 kg atau 1 galon, dan 20–25 kg atau 1 peal.

Menghitung penggunaan cat biasanya berdasarkan kualitas cat itu sendiri. Semakin tinggi kualitas cat, semakin luas sebaran yang dihasilkan. Sebagai gambaran, cat kualitas 1 bisa menghasilkan sebaran antara 110–130 m2. Untuk cat berkualitas menengah, sebaran yang dihasilkan mencapai 80–100 m2. Sedangkan cat kualitas 3 memiliki sebaran antara 60–80 m2.

Berikut langkah-langkah melakukan pengecatan. Pertama, siapkan peralatan mengecat seperti bak cat, kaleng air, kuas, roller, lakban, masking tape, koran, amplas, dan dempul. Selanjutnya, bersihkan tembok dari debu agar cat menempel dengan baik. Tembok yang telah dibersihkan akan memiliki permukaan yang halus dan rata. Lalu, tutup bagian yang tidak ingin terkena cat, seperti bingkai jendela, gagang pintu, tepi plafon, lantai, dengan lakban atau masking tape dan koran atau papan untuk bagian lantai.

Apabila ada retakan pada tembok, gunakan dempul yang diratakan dengan amplas untuk menghaluskannya. Oleskan primer cat di retakan atau celah yang telah ditutup untuk hasil akhir yang merata dan mengkilap.

Sebelum mengecat tembok, ada baiknya aduk cat terlebih dulu agar mendapat warna yang optimal dan mencegah gumpalan pada cat. Untuk hasil akhir yang rata, halus, dan tahan lama, campurkan cat tembok dengan water base atau solvent yang membuatnya tidak mudah mengelupas.

Lalu, mulailah mengecat dengan warna dasar sebagai lapisan pertama. Demi mempercepat dan mempermudah proses pengecatan tembok, Anda bisa menggunakan roller. Namun, tidak seluruh permukaan tembok dapat dicat dengan roller. Sudut yang tidak tergapai roller dapat dicat menggunakan kuas kecil.

Untuk mengecat tembok agar warna merata dengan baik dan sempurna, lakukan teknik zig-zag dari atas ke bawah secara berulang sampai permukaan tembok rata dengan cat. Sekian tulisan kali ini, semoga dapat membantu dan bermanfaat.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2634 seconds (0.1#10.140)