Pelindo IV-Perusda Kukar Jalin Kerja Sama Pandu dan Tunda Kapal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Cabang Samarinda melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara. Kerja sama itu terkait Pelayanan Jasa Pemanduan dan Penundaan di Bawah Jembatan Kutai Kartanegara dan Jembatan Martadipura Kota Bangun di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Perjanjian kerja sama itu diteken oleh General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Samarinda, Suhadi Hamid dan Direktur Utama Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto di Hotel Claro Makassar, Kamis (23/7/2020). Turut hadir Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi bersama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah
Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan titik awal untuk melaksanakan bisnis kepelabuhanan dengan Perusda Tunggang Parangan di Kutai Kartanegara.
“Dalam kerja sama ini, kami akan mengedepankan konsep win-win dan tidak akan saling merugikan. [Pelindo IV] siap membantu Pemkab Kukar untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Kukar dengan mengelola pelabuhan karena Pelindo IV memiliki pengalaman dalam hal [mengelola pelabuhan],” terang Prasetyadi.
Menurutnya, Kukar memiliki potensi yang cukup besar karena kaya akan hasil tambang dan hasil bumi, oleh sebab itu pihaknya akan selalu mendukung pemerintah kabupaten. “Pelindo IV siap melakukan kolaborasi win-win solution untuk membantu Pemkab Kukar,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengapresiasi apa yang sudah diupayakan oleh Pelindo IV. “Terima kasih sudah memberi ruang kepada Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara dengan kerja sama ini,” ucapnya.
Dia berharap agar hubungan kerja sama ini jangan hanya di legal formal saja, tetapi lebih banyak nuansa persahabatannya. “Khususnya kepada jajaran kami, mohon diberi pemahaman tentang bagaimana bisnis kepelabunanan,” pintanya.
Karena menurut Edi, memang keinginan pihaknya agar Perusda belajar lebih banyak tentang bisnis kepelabuhanan dan kebetulan Pelindo IV adalah pihak yang tepat untuk itu.
Dia juga berharap kedepan akan ada studi untuk pengelolaan pelabuhan. “Semoga setelah MoU ini jalan, kegiatan pandu dan tunda di bawah Jembatan Kutai Kartanegara dan Jembatan Martadipura bisa berjalan dengan baik,” tukasnya.
Perjanjian kerja sama itu diteken oleh General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Samarinda, Suhadi Hamid dan Direktur Utama Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto di Hotel Claro Makassar, Kamis (23/7/2020). Turut hadir Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi bersama Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah
Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan titik awal untuk melaksanakan bisnis kepelabuhanan dengan Perusda Tunggang Parangan di Kutai Kartanegara.
“Dalam kerja sama ini, kami akan mengedepankan konsep win-win dan tidak akan saling merugikan. [Pelindo IV] siap membantu Pemkab Kukar untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Kukar dengan mengelola pelabuhan karena Pelindo IV memiliki pengalaman dalam hal [mengelola pelabuhan],” terang Prasetyadi.
Menurutnya, Kukar memiliki potensi yang cukup besar karena kaya akan hasil tambang dan hasil bumi, oleh sebab itu pihaknya akan selalu mendukung pemerintah kabupaten. “Pelindo IV siap melakukan kolaborasi win-win solution untuk membantu Pemkab Kukar,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengapresiasi apa yang sudah diupayakan oleh Pelindo IV. “Terima kasih sudah memberi ruang kepada Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara dengan kerja sama ini,” ucapnya.
Dia berharap agar hubungan kerja sama ini jangan hanya di legal formal saja, tetapi lebih banyak nuansa persahabatannya. “Khususnya kepada jajaran kami, mohon diberi pemahaman tentang bagaimana bisnis kepelabunanan,” pintanya.
Karena menurut Edi, memang keinginan pihaknya agar Perusda belajar lebih banyak tentang bisnis kepelabuhanan dan kebetulan Pelindo IV adalah pihak yang tepat untuk itu.
Dia juga berharap kedepan akan ada studi untuk pengelolaan pelabuhan. “Semoga setelah MoU ini jalan, kegiatan pandu dan tunda di bawah Jembatan Kutai Kartanegara dan Jembatan Martadipura bisa berjalan dengan baik,” tukasnya.
(tri)