Pakai Aplikasi Digital, UMKM Pengolah Ikan Lebih Disiplin Kelola Keuangan
loading...
A
A
A
Muhidi dan kelompoknya biasa membeli ikan segar sebagai bahan baku, seperti ikan layang, cakalang, tongkol, dan deho. Mereka biasanya membeli ikan dari Bone, Kendari, atau Bitung (Sulawesi).
Kemudian ikan yang sudah dibeli disalurkan kepada anggota sesuai kebutuhan masing-masing. Muhidi yang juga jadi penjual pindang dan presto bandeng, rata-rata membutuhkan sekitar 50 kg ikan.
Dia bersama istrinya Sumiati (40), mengolah bahan baku ikan menjadi pindang dan presto, lalu dikemas dengan kotak atau plastik ukuran 1 kg. Untuk presto bandeng ukuran 1 kg harganya sekitar Rp20.000, sedangkan untuk pindang Rp10.000.
Muhidi biasanya menjual pindang dan presto bandeng di Pasar Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Namun, ada pesanan dari beberapa daerah luar kota, seperti Subang, Bandung, hingga Tangerang.
Sementara itu, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Cikampek Raden Rio Azhari mengatakan, pihaknya selalu membantu UMKM agar produksinya menjadi lebih besar. Total jumlah UMKM BRI cabang Cikampek sekitar 47.079 debitur.
Selain membantu dari sisi modal, juga melakukan pendampingan dan pembinaan dengan membentuk klaster-klaster UMKM.
“Rekan-rekan mantri BRI rutin berkunjung untuk membina UMKM agar naik kelas dan sosialisasi perkembangan transaksi digital,” katanya.