Apkasi Gelar Forum Bisnis Inovasi dan Solusi Berbasis Alam

Jum'at, 09 Juni 2023 - 20:31 WIB
loading...
A A A
Dalam forum ini ada lima fokus prioritas yang akan dikembangkan, pertama pengembangan ekonomi berbasis multi usaha kehutanan. Kedua, peningkatan produktivitas komoditas perkebunan ekonomi berbasis dan agroforestri dengan praktek berkelanjutan.

Ketiga, pengembangan industri hilirisasi berbasis alam menjadi produk bernilai tambah. Keempat, jasa ekosistem. Kelima, ekowisata.

Gita berharap melalui forum ini dapat tercipta gotong royong sinergi dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mewujudkan pembangunan lestari.

Dalam kesempatan ini, ragam portofolio komoditas lestari, produk-produk UMKM lestari, dan konsep pitch di Kawasan Ekonomi Restoratif Sulawesi Tengah akan disajikan. Inovasi berbasis alam tidak hanya menyasar rantai pasok komoditas, tetapi juga menyasar percepatan pertumbuhan UMKM dan nilai transaksi pelaku usaha kecil dan menengah, sejalan dengan target Bangga Buatan Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp50 Miliar untuk tahun 2023.

Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi, Ratih Purbasari Kania mengatakan Saat ini tren investasi yang mengutamakan dampak (selain keuntungan) semakin meningkat. Apalagi dengan semakin banyak bencana alam karena dampak perubahan iklim serta pandemi Covid-19, banyak investor yang tidak sekadar berharap mendapat keuntungan, tapi juga berharap investasi yang digelontorkan dapat menciptakan dampak baik.



Berbagai aliansi atas inisiatif dunia bisnis juga berkomitmen untuk mencapai target net-zero carbon dalam menjalankan usahanya serta tren sisi pasar menginginkan demand produk-produk berkelanjutan.

Disamping itu, dalam forum Conference of Parties (COP) ke-27 yang diselenggarakan pada November 2022, Pemerintah menyampaikan peningkatan ambisi penurunan emisi gas rumah kaca melalui dokumen Enhanced NDC (ENDC) Indonesia. Pemerintah kini berupaya untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Peran Investasi swasta dibutuhkan untuk percepatan pembangunan berkelanjutan melalui investasi yang ramah lingkungan.

Co-Founder Java Kirana, Noverian Aditya mengatakan tren investasi hijau perlu dukungan secara profesional untuk memastikan bisnis lestari tetap menguntungkan.

"Dengan value chain gotong royong dan bantuan pemerintah, harapannya implementasi ini bisa dilaksanakan lebih cepat dan berdampak lebih luas. Java Kirana berperan memasukkan sisi profesionalitas agar konsep bisnis berkelanjutan ini tetap profit dan lestari, serta berdampak lebih luas," kata Noverian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1720 seconds (0.1#10.140)