Punya Kewenangan Lebih, LPS Pede Permintaan Kredit Membaik di Semester Kedua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai mensosialisasikan ditetapkan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) Nomor 3 tahun 2020, LPS merasa yakin bahwa kinerja perbankan, terutama kredit akan tumbuh positif hingga akhir tahun 2020. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, memang permintaan kredit perbankan cukup rendah.
(Baca Juga: LPS Juru Selamat Bank Miliki Kewenangan Tambahan )
Kendati demikian terang dia, stimulus yang sebelumnya telah disalurkan oleh pemerintah diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit perbankan. Meski begitu, Halim optimistis pemulihan kredit bank bisa kembali terjadi sebelum 2020 berakhir.
“Saya kira untuk permintaan kredit, dewasa ini memang kenyataannya kredit melambat. Data kami menyebutkan bahwa kredit melambat, bahkan cukup mendalam, karena kami sudah perkirakan sejalan dengan kegiatan ekonomi di kala pandemi,” kata Halim melalui konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
(Baca Juga: Kondisi Perbankan Nasional Dipastikan Masih Kuat di Tengah Pandemi )
Dia optimis bahwa kredit perbankan akan berangsur pulih pada awal semester kedua tahun ini. Lanjut Halim mengatakan, beberapa indikator yang akan memacu pertumbuhan kredit di antaranya mulai dibukanya aktivitas ekonomi dan pusat perbelanjaan di Indonesia setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Beberapa indikator ini yang membuat kami cukup optimis. Mudah-mudahan indikator kenaikan konsumsi, lalu disusul di bidang ritel menjadi pertanda dimulainya kegiatan ekonomi meski belum terlalu kuat,” jelas Halim.
Lihat Juga: Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan, BRI Sediakan Pembiayaan untuk Tingkatkan Mutu Infrastruktur Kesehatan
(Baca Juga: LPS Juru Selamat Bank Miliki Kewenangan Tambahan )
Kendati demikian terang dia, stimulus yang sebelumnya telah disalurkan oleh pemerintah diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit perbankan. Meski begitu, Halim optimistis pemulihan kredit bank bisa kembali terjadi sebelum 2020 berakhir.
“Saya kira untuk permintaan kredit, dewasa ini memang kenyataannya kredit melambat. Data kami menyebutkan bahwa kredit melambat, bahkan cukup mendalam, karena kami sudah perkirakan sejalan dengan kegiatan ekonomi di kala pandemi,” kata Halim melalui konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
(Baca Juga: Kondisi Perbankan Nasional Dipastikan Masih Kuat di Tengah Pandemi )
Dia optimis bahwa kredit perbankan akan berangsur pulih pada awal semester kedua tahun ini. Lanjut Halim mengatakan, beberapa indikator yang akan memacu pertumbuhan kredit di antaranya mulai dibukanya aktivitas ekonomi dan pusat perbelanjaan di Indonesia setelah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Beberapa indikator ini yang membuat kami cukup optimis. Mudah-mudahan indikator kenaikan konsumsi, lalu disusul di bidang ritel menjadi pertanda dimulainya kegiatan ekonomi meski belum terlalu kuat,” jelas Halim.
Lihat Juga: Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan, BRI Sediakan Pembiayaan untuk Tingkatkan Mutu Infrastruktur Kesehatan
(akr)