20 Perusahaan Ritel Terbesar di Asia Tenggara 2022, Shopee Salip Tokopedia
loading...
A
A
A
Secara sederhana, lokalisasi adalah tentang menyesuaikan produk dengan budaya dan bahasa pelanggan di target pasar yang berbeda-beda.
Strategi lokalisasi berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan menyesuaikan barang atau jasa perusahaan sehingga memberikan kecocokan dengan selera dan preferensi di berbagai pasar nasional.
“Pemain e-commerce regional harus membuat strategi lokal seperti pengoptimalan mesin pencarian untuk masing-masing negara dan bahasa atau lini produk yang memenuhi berbagai kebutuhan budaya,” tulis Euromonitor International.
“Penetapan harga, pemasaran, dan layanan pelanggan juga perlu mencerminkan dinamika pasar individual. Jika ini dilaksanakan dengan baik, pendekatan lokal akan menjadikan peritel dan produsen memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang,” tambahnya.
Sementara itu, di tengah semaraknya kehadiran ritel online, perusahaan ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang identik dengan minimarket Alfamart juga masuk lima besar perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara.
Berikut ini 20 perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara beserta nilai penjualannya pada tahun 2021, merujuk laporan Top 100 Retailers in Asia 2022 dari Euromonitor International:
1. Sea Ltd (Shopee): USD16,06 miliar
2. PT Tokopedia: USD12,88 miliar
3. Seven & I Holdings Co Ltd: USD10,85 miliar
4. Alibaba Group Holding Ltd: USD8,09 miliar
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart): USD6,68 miliar
6. Salim Group: USD6,24 miliar
7. Central Retail Corp: USD5,06 miliar
8. SM Retail Inc: USD5 miliar
9. Mobile World JSC: USD4,80 miliar
10. Charoen Pokphand Group: USD4,44 miliar
11. Mercury Drug Corp: USD3,68 miliar
12. Puregold Price Club Inc: USD2,99 miliar
13. NTUC FairPrice Co-operative Pte Ltd: USD2,88 miliar
14. PT Bukalapak.com: USD2,77 miliar
15. Big C Supercenter PCL: USD2,53 miliar
16. Robinsons Retail Holdings Inc: USD2,39 miliar
17. DFI Retail Group: USD2,25 miliar
18. AS Watson Group: USD1,93 miliar
19. AEON Group: USD1,85 miliar
20. Giosis Group: USD1,73 miliar
Strategi lokalisasi berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan menyesuaikan barang atau jasa perusahaan sehingga memberikan kecocokan dengan selera dan preferensi di berbagai pasar nasional.
“Pemain e-commerce regional harus membuat strategi lokal seperti pengoptimalan mesin pencarian untuk masing-masing negara dan bahasa atau lini produk yang memenuhi berbagai kebutuhan budaya,” tulis Euromonitor International.
“Penetapan harga, pemasaran, dan layanan pelanggan juga perlu mencerminkan dinamika pasar individual. Jika ini dilaksanakan dengan baik, pendekatan lokal akan menjadikan peritel dan produsen memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang,” tambahnya.
Sementara itu, di tengah semaraknya kehadiran ritel online, perusahaan ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang identik dengan minimarket Alfamart juga masuk lima besar perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara.
Berikut ini 20 perusahaan ritel terbesar di Asia Tenggara beserta nilai penjualannya pada tahun 2021, merujuk laporan Top 100 Retailers in Asia 2022 dari Euromonitor International:
1. Sea Ltd (Shopee): USD16,06 miliar
2. PT Tokopedia: USD12,88 miliar
3. Seven & I Holdings Co Ltd: USD10,85 miliar
4. Alibaba Group Holding Ltd: USD8,09 miliar
5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart): USD6,68 miliar
6. Salim Group: USD6,24 miliar
7. Central Retail Corp: USD5,06 miliar
8. SM Retail Inc: USD5 miliar
9. Mobile World JSC: USD4,80 miliar
10. Charoen Pokphand Group: USD4,44 miliar
11. Mercury Drug Corp: USD3,68 miliar
12. Puregold Price Club Inc: USD2,99 miliar
13. NTUC FairPrice Co-operative Pte Ltd: USD2,88 miliar
14. PT Bukalapak.com: USD2,77 miliar
15. Big C Supercenter PCL: USD2,53 miliar
16. Robinsons Retail Holdings Inc: USD2,39 miliar
17. DFI Retail Group: USD2,25 miliar
18. AS Watson Group: USD1,93 miliar
19. AEON Group: USD1,85 miliar
20. Giosis Group: USD1,73 miliar
(ind)