Jelang Idul Adha, Stok Daging Sapi Surplus 29,7 Ribu Ton
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional ( Bapanas ) menjamin kebutuhan hari raya Idul Adha . Kebutuhan daging sapi pada Juni 2023 mencapai 240 ribu ton dari stok carry over bulan sebelumnya sebesar 62,5 ribu ton ditambah potensi produksi daging sapi/kerbau lokal dan bakalan sebanyak 779,7 ribu ekor serta tambahan dari pengadaan luar negeri sebesar 69,9 ribu ton.
"Sehingga akhir Juni 2023 stok daging sapi masih surplus sekitar 29,7 ribu ton," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi melalui pernyataan resmi, dikutip, Selasa (20/6/2023).
Terkait harga komoditas pangan, Bapanas menyebutkan mengalami penurunan dalam periode 11 sampai 19 Juni 2023. Seperti kedelai biji kering turun 0,54%, beras medium 0,17%, bawang putih bonggol 0,11%, daging ayam ras 0,03%, dan minyak goreng kemasan 0,56%.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, antara lain jagung di tingkat peternak 0,47%, daging sapi murni 0,10%, dan cabai rawit merah 0,15%. Sedangkan bawang merah, telur ayam ras, dan gula konsumsi terpantau stabil.
"Pada momentum hari besar keagamaan memang biasanya terjadi kenaikan permintaan yang menyebabkan kenaikan harga pada komoditas tertentu. Namun, kita akan terus memastikan bahwa pasokan cukup, dan harga terjangkau melalui serangkaian instrumen kebijakan stabilisasi serta monitoring pasokan dan harga," katanya.
"Sehingga akhir Juni 2023 stok daging sapi masih surplus sekitar 29,7 ribu ton," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi melalui pernyataan resmi, dikutip, Selasa (20/6/2023).
Terkait harga komoditas pangan, Bapanas menyebutkan mengalami penurunan dalam periode 11 sampai 19 Juni 2023. Seperti kedelai biji kering turun 0,54%, beras medium 0,17%, bawang putih bonggol 0,11%, daging ayam ras 0,03%, dan minyak goreng kemasan 0,56%.
Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, antara lain jagung di tingkat peternak 0,47%, daging sapi murni 0,10%, dan cabai rawit merah 0,15%. Sedangkan bawang merah, telur ayam ras, dan gula konsumsi terpantau stabil.
"Pada momentum hari besar keagamaan memang biasanya terjadi kenaikan permintaan yang menyebabkan kenaikan harga pada komoditas tertentu. Namun, kita akan terus memastikan bahwa pasokan cukup, dan harga terjangkau melalui serangkaian instrumen kebijakan stabilisasi serta monitoring pasokan dan harga," katanya.
(nng)