10 Negara Ini Punya Harta Karun Super Langka, Amerika dan China Bersaing Keruk Rare Earth
loading...
A
A
A
Produksi tambang logam tanah jarang Myanmar tercatat tembus 12.000 metrik ton pada tahun 2022. Volume produksi negara ini terutama terdiri dari dysprosium dan terbium, dengan output kecil skandium dan itrium.
Hasil produksi Burma menunjukkan potensinya untuk menawarkan sumber pasokan yang beragam, mengurangi risiko yang terkait dengan konsentrasi sumber daya kritis ini. Selain itu Burma adalah salah satu eksportir logam tanah jarang atau Rare Earth terbesar di dunia.
Ekspor REE mencapai USD803 juta pada tahun 2021, terlepas dari lanskap sosial-politik negara yang kompleks dan infrastruktur pertambangan yang berkembang.
Australia adalah produsen logam tanah jarang terbesar ketiga, hanya di belakang Amerika Serikat (AS) dan Cina. Negara ini menambang 18.000 metrik ton logam tanah jarang pada tahun 2022, yang terpantau sedikit menyusut dari 24.000 metrik ton pada tahun 2021.
Output logam tanah jarang yang melimpah ini menunjukkan potensi Rare Earth yang sangat besar di negara itu, karena cadangannya diperkirakan mencapai 4,2 juta metrik ton. Tambang logam tanah jarang yang paling menonjol di Australia adalah Mount Weld Mine, yang memiliki infrastruktur canggih untuk mengekstrak REE dari mineral lain.
Juga meskipun memiliki cadangan logam tanah jarang terbesar keenam di dunia, upaya penambangan Australia di sektor ini tetap relatif terbatas.
Amerika Serikat mampu produksi tambang logam tanah jarang pada tahun 2022 hingga 43.000 metrik ton. Diprediksi juga AS mempunyai cadangan Rare Earth sekitar 2,3 juta metrik ton.
Kapasitas cadangan yang cukup besar ini menunjukkan potensi produksi domestik yang berkelanjutan dan bakal diperkuat di masa depan. Saat ini, tambang logam tanah jarang terbesar di AS adalah Tambang Mountain Pass di California tenggara, yang merupakan tambang terbuka dengan kapasitas penambangan yang substansial.
China adalah negara penghasil logam tanah jarang terbesar yang menyumbang lebih dari 70% produksi global Rare Earth. Hasil tambang logam tanah jarang negara itu tercatat sebesar 0,21 juta metrik ton pada tahun 2022.
China juga memiliki deposit logam tanah jarang terbesar, yakni 44 juta metrik ton. Deposit REE utama di China adalah Distrik Pertambangan Bayan Obo di Mongolia Dalam, yang juga merupakan deposit REE terbesar di dunia.
Hasil produksi Burma menunjukkan potensinya untuk menawarkan sumber pasokan yang beragam, mengurangi risiko yang terkait dengan konsentrasi sumber daya kritis ini. Selain itu Burma adalah salah satu eksportir logam tanah jarang atau Rare Earth terbesar di dunia.
Ekspor REE mencapai USD803 juta pada tahun 2021, terlepas dari lanskap sosial-politik negara yang kompleks dan infrastruktur pertambangan yang berkembang.
3. Australia
Produksi Rare Earth pada 2022: 18.000 metrik tonAustralia adalah produsen logam tanah jarang terbesar ketiga, hanya di belakang Amerika Serikat (AS) dan Cina. Negara ini menambang 18.000 metrik ton logam tanah jarang pada tahun 2022, yang terpantau sedikit menyusut dari 24.000 metrik ton pada tahun 2021.
Output logam tanah jarang yang melimpah ini menunjukkan potensi Rare Earth yang sangat besar di negara itu, karena cadangannya diperkirakan mencapai 4,2 juta metrik ton. Tambang logam tanah jarang yang paling menonjol di Australia adalah Mount Weld Mine, yang memiliki infrastruktur canggih untuk mengekstrak REE dari mineral lain.
Juga meskipun memiliki cadangan logam tanah jarang terbesar keenam di dunia, upaya penambangan Australia di sektor ini tetap relatif terbatas.
2. Amerika Serikat
Produksi Tambang Logam Tanah Jarang pada 2022: 43.000 metrik tonAmerika Serikat mampu produksi tambang logam tanah jarang pada tahun 2022 hingga 43.000 metrik ton. Diprediksi juga AS mempunyai cadangan Rare Earth sekitar 2,3 juta metrik ton.
Kapasitas cadangan yang cukup besar ini menunjukkan potensi produksi domestik yang berkelanjutan dan bakal diperkuat di masa depan. Saat ini, tambang logam tanah jarang terbesar di AS adalah Tambang Mountain Pass di California tenggara, yang merupakan tambang terbuka dengan kapasitas penambangan yang substansial.
1. China
Produksi Tambang Logam Tanah Jarang (Rare Earth) pada 2022: 0,21 juta metrik tonChina adalah negara penghasil logam tanah jarang terbesar yang menyumbang lebih dari 70% produksi global Rare Earth. Hasil tambang logam tanah jarang negara itu tercatat sebesar 0,21 juta metrik ton pada tahun 2022.
China juga memiliki deposit logam tanah jarang terbesar, yakni 44 juta metrik ton. Deposit REE utama di China adalah Distrik Pertambangan Bayan Obo di Mongolia Dalam, yang juga merupakan deposit REE terbesar di dunia.