China Bukan Jawaranya, Ini 15 Negara dengan Sumber Lithium Terbesar di Dunia

Selasa, 27 Juni 2023 - 14:03 WIB
loading...
A A A
Republik Demokratik Kongo sebelumnya dikenal sebagai Zaire, adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Tengah. Kongo adalah negara terbesar kedua di Afrika berdasarkan luas daratan dan sangat kaya akan sumber daya alam.

Untuk diketahui Kongo merupakan produsen kobalt terbesar karena menyumbang lebih dari 70% dari produksi global komoditas tersebut.

Perusahaan tambang asal Australia, AVZ Minerals Ltd. (OTC: AZZVF) adalah pemilik mayoritas proyek Manono Lithium di Kongo, yang disebut-sebut sebagai salah satu deposit lithium hard rock terbesar yang belum dikembangkan di dunia.

Namun ada perselisihan tentang kepemilikan saham minoritas dalam proyek yang diajukan oleh perusahaan pertambangan China, Zijin Mining Group Co., Limited, dan entitas milik negara di DRC.

7. Jerman

Sumber Daya Lithium pada 2022: 3.200.000 metrik ton

Jerman sebagai negara terpadat kedua di benua Eropa ternyata juga menyimpan sumber daya alam. Salah satunya yakni proyek Lithium Zinnwald yang terletak 35 km dari Dresden dan dimiliki oleh Zinnwald Lithium PLC dengan kapasitas yang direncanakan bakal memasok 12.000 ton LiOH per tahun.

Proyek lainnya berjudul Zero Carbon Lithium dan dimiliki oleh perusahaan Australia, Vulcan Energy Resources Ltd. (ASX:VUL). Perusahaan ini menargetkan bisa memproduksi 24.000 ton per tahun lithium hidroksida monohidrat.

6. China

Sumber Daya Lithium pada 2022: 6.800.000 metrik ton

Cadangan Lithium per 2022: 2.000.000 metrik ton

China dengan populasi melebihi 1,4 miliar orang merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam seperti batu bara, dan bijih besi. China juga memiliki sumber daya lithium yang signifikan yakni hampir 6,8 juta metrik ton yang menyumbang lebih dari 14% dari sumber daya global.

China sendiri adalah produsen lithium terbesar ketiga di dunia dengan menghasilkan lebih dari 19.000 metrik ton lithium pada tahun 2022, terhitung lebih dari 14% dari produksi global. Perusahaan raksasa China yang terlibat dalam penambangan dan pemurnian lithium antara lain Ganfeng Lithium Co., Ltd. (OTC:GNENY), Tianqi Lithium Corp (HKEX:9696), dan EVE Energy Co., Ltd.

5. Australia

Sumber Daya Lithium pada 2022: 7.900.000 metrik ton

Cadangan Lithium per 2022: 6.200.000 metrik ton

Australia menjadi produsen lithium terbesar di seluruh dunia dengan total produksi mencapai 61.000 metrik ton lithium pada tahun 2022, terhitung hampir 47% dari produksi global. Negara ini dengan cepat meningkatkan produksi lithium melalui proyek-proyek ekspansif di tambang lama serta pengembangan tambang baru.

Produksi lithium oleh Australia meningkat sebesar 10% secara year to year (YoY) pada tahun 2022 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat rata-rata tahunan sebesar 20% dalam beberapa tahun ke depan.

Beberapa perusahaan lithium terkemuka yang beroperasi di Australia termasuk Tianqi Lithium Corp China (SHE: 002466), perusahaan kimia Amerika, Albemarle Corp (NYSE: ALB), Pilbara Minerals Ltd (ASX: PLS), Mineral Resources Ltd (ASX: MIN) dan Jiangxi Ganfeng Lithium Co. Ltd.

4. Chili

Sumber Daya Lithium pada 2022: 11.000.000 metrik ton

Cadangan Lithium per 2022: 9.300.000 metrik ton

Chili membentang di sepanjang tepi barat Amerika Selatan, dengan lebih dari 6.000 km garis pantai Samudra Pasifik. Chili, Argentina, dan Bolivia bersama-sama disebut sebagai "Segitiga Lithium", karena negara-negara ini jika digabungkan memegang lebih dari 53% sumber daya lithium global.

Chili diperkirakan memiliki sumber daya lithium mencapai 11 juta metrik ton, hal itu membuatnya menyandang status sebagai produsen logam putih terbesar kedua secara global. Negara ini memproduksi 39.000 metrik ton lithium pada tahun 2022 dari dua operasi air garamnya.

Operasi air garam dimiliki oleh perusahaan kimia asal Amerika, Albemarle Corp (NYSE: ALB), dan perusahaan bahan kimia Chili, Sociedad Quimica y Minera de Chile (NYSE: SQM).

3. Amerika Serikat

Sumber Daya Lithium pada 2022: 12.000.000 metrik ton

Cadangan Lithium per 2022: 1.000.000 metrik ton

Amerika Serikat memiliki sumber daya lithium terbesar ketiga di dunia, terhitung mencapai lebih dari 12% dari sumber daya logam putih secara global. Meskipun demikian, sebagian besar lithium yang digunakan di negara ini diimpor dari negara lain karena hanya ada satu lokasi produksi lithium operasional di AS.

Perusahaan kimia Albemarle Corp (NYSE: ALB) mengoperasikan satu-satunya tambang lithium di AS yang saat ini beroperasi. Situs ini terletak di Clayton Valley dekat Silver Peak, Nevada, dan beroperasi pada sumber daya air garam lithium.

Beberapa perusahaan lain sedang mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi lithium di Amerika Serikat. Salah satu proyek yang masih dalam tahap awal adalah tambang Thacker Pass yang sedang dibangun oleh Lithium Americas Corp. (NYSE: LAC).

2. Argentina

Sumber Daya Lithium pada 2022: 20.000.000 metrik ton

Cadangan Lithium per 2022: 2.700.000 metrik ton

Bagian dari "segitiga lithium", Argentina adalah rumah bagi sumber daya mineral lithium terbesar kedua di seluruh dunia dengan 20 juta ton logam putih di dataran garamnya. Argentina merupakan produsen Lithium terbesar keempat secara global dengan 6.200 metrik ton logam yang diproduksi tahun lalu.

Saat ini dua fasilitas produksi lithium beroperasi di Argentina: proyek Fenix di Catamarca yang dioperasikan oleh perusahaan Amerika Livent Corporation (NYSE: LTHM), dan tambang Salar de Olaroz di Jujuy yang dioperasikan oleh Allkem Ltd Australia (ASX: AKE). Negara ini juga memiliki enam proyek lithium yang sedang dibangun dan 15 dalam tahap eksplorasi lanjutan atau kelayakan.

1. Bolivia

Sumber Daya Lithium pada 2022: 21.000.000 metrik ton

Bolivia adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang berbatasan dengan Brasil, Paraguay, Argentina, Chili, dan Peru. Negara ini menjadi tempat sumber daya lithium terbesar di dunia dengan 21 juta metrik ton, menurut Survei Geologi AS. Meskipun memiliki lebih dari 20% sumber daya lithium global, Bolivia tidak berkontribusi pada produksi logam global pada tahun 2022.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)