Iklim Investasi Jateng Kondusif Era Ganjar, Pakar: Tumbuhkan Ekonomi & Turunkan Angka Kemiskinan
loading...
A
A
A
Tahun 2013, jumlah penduduk miskin di Jateng sebanyak 4,8 juta orang atau 14,44%. Ini adalah periode awal Ganjar menjabat atau mulai kuartal IV-2013, tahun 2014 jumlah tersebut turun menjadi 4,56 juta jiwa atau 13,58%.
Tahun 2015, jumlah penduduk miskin di Jateng mengalami kenaikan 15,21 ribu orang menjadi 4,57 juta jiwa, namun secara persentase penduduk miskin tetap yaitu sebesar 13,58%.
Tren penurunan kemiskinan di Jateng terus mengalami penurunan dari tahun 2016-2019, rinciannya tahun 2016 sebanyak 4,5 juta jiwa (13,27%), tahun 2017 4,45 juta jiwa (13,01%), tahun 2018 3,89 juta jiwa (11,32%), dan tahun 2019 3,74 juta jiwa (10,80%).
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda tahun 2020 berdampak pada kenaikan angka kemiskinan Jateng menjadi 3,98 juta jiwa (11,41 persen), tahun 2021 ketika dampak ekonomi imbas Pandemi Covid-19 makin terasa jumlah kemiskinan Jateng kembali naik menjadi 4,1 juta jiwa (11,79%).
Tahun 2022 dengan berbagai intervensi yang dilakukan Ganjar, angka kemiskinan Jateng kembali turun menjadi 3,83 juta jiwa (10,93%).
Tahun 2015, jumlah penduduk miskin di Jateng mengalami kenaikan 15,21 ribu orang menjadi 4,57 juta jiwa, namun secara persentase penduduk miskin tetap yaitu sebesar 13,58%.
Tren penurunan kemiskinan di Jateng terus mengalami penurunan dari tahun 2016-2019, rinciannya tahun 2016 sebanyak 4,5 juta jiwa (13,27%), tahun 2017 4,45 juta jiwa (13,01%), tahun 2018 3,89 juta jiwa (11,32%), dan tahun 2019 3,74 juta jiwa (10,80%).
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda tahun 2020 berdampak pada kenaikan angka kemiskinan Jateng menjadi 3,98 juta jiwa (11,41 persen), tahun 2021 ketika dampak ekonomi imbas Pandemi Covid-19 makin terasa jumlah kemiskinan Jateng kembali naik menjadi 4,1 juta jiwa (11,79%).
Tahun 2022 dengan berbagai intervensi yang dilakukan Ganjar, angka kemiskinan Jateng kembali turun menjadi 3,83 juta jiwa (10,93%).
(akr)