Program Fortifikasi Tingkatkan Investasi Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menetapkan program fortifikasi pangan. Ekonom Asia pada Nutrition International Surabhi Mittal menyambut baik program tersebut dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat.
Menurut dia, program tersebut akan berdampak pada peningkatan investasi pangan di Indonesia. Dia memberikan contoh investasi produksi fortifikasi global mencapai USD181 juta dalam kurun 10 tahun untuk produksi fortifikasi tepung dengan nilai manfaat mencapai USD3 miliar.
"Ini mengindikasikan bahwa setiap USD1 yang diinvestasikan akan memberikan keuntungan bagi Indonesia," kata Surabhi, baru-baru ini.
Sementara, Deputy Country Director Nutrition International Indonesia Rozy Jafar mengatakan fortifikasi tepung baik untuk memperbaiki gizi buruk. Di sisi lalin, baik untuk mengatasi anemia hingga diare.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan standar fortifikasi baru, yakni Standar Nasional Indonesia (SNI 3751:2018) yang menetapkan penggunaan jenis zat besi yang lebih mudah diserap tubuh, yakni fero fumarat, fero sulfat, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain fortifikasi, pemberian suplementasi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan wanita hamil juga menjadi cara mencegah anemia.
Menurut dia, program tersebut akan berdampak pada peningkatan investasi pangan di Indonesia. Dia memberikan contoh investasi produksi fortifikasi global mencapai USD181 juta dalam kurun 10 tahun untuk produksi fortifikasi tepung dengan nilai manfaat mencapai USD3 miliar.
"Ini mengindikasikan bahwa setiap USD1 yang diinvestasikan akan memberikan keuntungan bagi Indonesia," kata Surabhi, baru-baru ini.
Sementara, Deputy Country Director Nutrition International Indonesia Rozy Jafar mengatakan fortifikasi tepung baik untuk memperbaiki gizi buruk. Di sisi lalin, baik untuk mengatasi anemia hingga diare.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan standar fortifikasi baru, yakni Standar Nasional Indonesia (SNI 3751:2018) yang menetapkan penggunaan jenis zat besi yang lebih mudah diserap tubuh, yakni fero fumarat, fero sulfat, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain fortifikasi, pemberian suplementasi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan wanita hamil juga menjadi cara mencegah anemia.
(nng)