Sah! Alih Kelola Blok Masela Diputuskan Akhir Juli Bareng IDD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasfrif memastikan alih kelola Blok Masela dan proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) diputuskan akhir Juli 2023.
"Tunggu bulan ini, Masela dan IDD tunggu bulan ini. Kali ini tidak boleh mundur lagi karena sudah pasti, bulan Agustus tanggal 17 sudah dekat," tegas Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui Gedung Kementerian ESDM, Jumat (7/7/2023).
Arifin menandaskan kedua proyek migas raksasa itu harus tetap jalan. Namun, Arifin enggan merinci harga dan persentase kepemilikan Pertamina dan Petronas apabila keduanya telah resmi mengambil alih hak partisipasi 35 persen Blok Masela tersebut. "Itu urusan dia, business to business kan sudah dari awal sama-sama bareng," katanya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengungkapkan porsi Pertamina dengan Petronas apabila keduanya sepakat mengambil hak partisipasi atau participating interest (PI) 35 persen Blok Masela yang kini masih dimiliki oleh Shell. "Kalau tidak salah 20% Pertamina dan 15% Petronas. Pertamina harus lebih banyak," ungkapnya.
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan apakah porsi tersebut yang akan disepekati bersama. Begitupun soal kepastian apakah perusahaan migas asal Malaysia itu jadi gabung atau tidak untuk ikut menggarap Blok Masela. Namun, rencana bergabungnya Petronas dapat mengurangi beban Pertamina. "Tapi ini kita tidak tau terakhirnya. Nanti pada saat Share Purchase Agreements (SPA) mau tanda tangan," jelasnya.
"Tunggu bulan ini, Masela dan IDD tunggu bulan ini. Kali ini tidak boleh mundur lagi karena sudah pasti, bulan Agustus tanggal 17 sudah dekat," tegas Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui Gedung Kementerian ESDM, Jumat (7/7/2023).
Arifin menandaskan kedua proyek migas raksasa itu harus tetap jalan. Namun, Arifin enggan merinci harga dan persentase kepemilikan Pertamina dan Petronas apabila keduanya telah resmi mengambil alih hak partisipasi 35 persen Blok Masela tersebut. "Itu urusan dia, business to business kan sudah dari awal sama-sama bareng," katanya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengungkapkan porsi Pertamina dengan Petronas apabila keduanya sepakat mengambil hak partisipasi atau participating interest (PI) 35 persen Blok Masela yang kini masih dimiliki oleh Shell. "Kalau tidak salah 20% Pertamina dan 15% Petronas. Pertamina harus lebih banyak," ungkapnya.
Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan apakah porsi tersebut yang akan disepekati bersama. Begitupun soal kepastian apakah perusahaan migas asal Malaysia itu jadi gabung atau tidak untuk ikut menggarap Blok Masela. Namun, rencana bergabungnya Petronas dapat mengurangi beban Pertamina. "Tapi ini kita tidak tau terakhirnya. Nanti pada saat Share Purchase Agreements (SPA) mau tanda tangan," jelasnya.
(nng)