IHSG Akan Bergerak di Area 6.711-6.800, Ini Menu Saham Awal Pekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.711-6.800.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan dari perdagangan sebelumnya, koreksi sehat terjadi pada perdagangan Jumat pekan lalu. Jika diperhatikan, memang posisi IHSG menyentuh supply zone sehingga terjadi aksi profit taking.
"Ada banyak saham yang bisa dibeli dalam kondisi pelemahan terbatas seperti ini. Khususnya yang dalam kondisi pelemahan terbatas masih terukur pada indikator MA5 dan MA20 untuk trend following," tulis William dalam analisisnya, Senin (10/7/2023).
Menurut William, jika menemukan saham-saham big caps dengan net buy investor asing sejak awal bulan Juli 2023, saham tersebut bisa jadi pilihan juga. "Nilai transaksi harian, sudah lebih bagus dengan kondisi stabil di area Rp9 triliun," kata dia.
Secara teknikal, konfirmasi pola bullish flag, IHSG mencoba menguji level 6.800 sebagai resistance psikologis. "Mendekati pengujian resistance biasanya memang ada aksi profit taking dari pelaku pasar yang berjaga mengamankan profit supaya tidak terjadi pelemahan harga," ujarnya.
Untuk area pergerakan IHSG, demand atau supply zone berada pada 6.650-6.763. Sementara itu, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar 40,87 poin (0,60%) menuju 6.716 pada perdagangan Jumat 7 Juli 2023. Sebanyak 245 saham menguat, 298 saham menurun, dan 195 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
-ISAT: buy
Support Rp8.500, resistance Rp9.300.
Menyelesaikan pembentukkan demand zone pada area Rp8.300-Rp8.600.
-DRMA: buy
Support Rp1.395, resistance Rp1.500.
Rebound dari support MA20.
-NRCA: buy
Support Rp330, resistance Rp354.
Potensi menguat menutup gap pada Rp354.
INTP: buy
Support Rp9.800, resistance Rp10.500, Rp11.000.
Konfirmasi pola falling wedge.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan dari perdagangan sebelumnya, koreksi sehat terjadi pada perdagangan Jumat pekan lalu. Jika diperhatikan, memang posisi IHSG menyentuh supply zone sehingga terjadi aksi profit taking.
"Ada banyak saham yang bisa dibeli dalam kondisi pelemahan terbatas seperti ini. Khususnya yang dalam kondisi pelemahan terbatas masih terukur pada indikator MA5 dan MA20 untuk trend following," tulis William dalam analisisnya, Senin (10/7/2023).
Menurut William, jika menemukan saham-saham big caps dengan net buy investor asing sejak awal bulan Juli 2023, saham tersebut bisa jadi pilihan juga. "Nilai transaksi harian, sudah lebih bagus dengan kondisi stabil di area Rp9 triliun," kata dia.
Secara teknikal, konfirmasi pola bullish flag, IHSG mencoba menguji level 6.800 sebagai resistance psikologis. "Mendekati pengujian resistance biasanya memang ada aksi profit taking dari pelaku pasar yang berjaga mengamankan profit supaya tidak terjadi pelemahan harga," ujarnya.
Untuk area pergerakan IHSG, demand atau supply zone berada pada 6.650-6.763. Sementara itu, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar 40,87 poin (0,60%) menuju 6.716 pada perdagangan Jumat 7 Juli 2023. Sebanyak 245 saham menguat, 298 saham menurun, dan 195 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
-ISAT: buy
Support Rp8.500, resistance Rp9.300.
Menyelesaikan pembentukkan demand zone pada area Rp8.300-Rp8.600.
-DRMA: buy
Support Rp1.395, resistance Rp1.500.
Rebound dari support MA20.
-NRCA: buy
Support Rp330, resistance Rp354.
Potensi menguat menutup gap pada Rp354.
INTP: buy
Support Rp9.800, resistance Rp10.500, Rp11.000.
Konfirmasi pola falling wedge.
(uka)