Perkuat ESG Melalui Inovasi: Limbah Ranjungan Diolah Menjadi Pupuk Kitosan

Senin, 10 Juli 2023 - 17:50 WIB
loading...
Perkuat ESG Melalui Inovasi: Limbah Ranjungan Diolah Menjadi Pupuk Kitosan
Inovasi mampu mengubah limbah menjadi barang yang berguna. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Komitmen PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) mengedepankan prinsip environment, social and governance ( ESG ) dalam aktivitas bisnis perusahaan, menciptakan perbaikan lingkungan melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang. Upaya ini pun diwujudkan pada sejumlah inisiasi program yang membawa perubahan bagi kawasan hingga tata kelola lingkungan secara signifikan.



Salah satu di antaranya inovasi olahan limbah cangkang rajungan menjadi pupuk kitosan cair, dengan konsep pemberdayaan berkelanjutan. Program ini pun mengantarkan Pupuk Kaltim meraih Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2023 kategori Social Empowerment, yang diterima secara virtual dari Phnom Penh Kamboja, pada 30 Juni 2023.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan program inovasi kitosan cair berawal dari cukup tingginya produksi limbah hasil laut di kawasan pesisir Kota Bontang. Masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan tangkap, hanya menjual hasil pemilahan rajungan dengan sisa cangkang yang terbuang begitu saja.

Pupuk Kaltim kemudian mengambil peran mengubah pola pikir masyarakat dengan menggencarkan edukasi untuk mendorong kesadaran bersama, agar mengelola limbah dengan lebih bertanggung jawab. Langkah ini juga didasari banyaknya mitra usaha binaan Pupuk Kaltim berkecimpung di bidang kelautan.

"Sesuai dengan komitmen ESG, Pupuk Kaltim pun berupaya mengubah pola pikir masyarakat agar lebih bertanggung jawab dalam mengelola limbah, serta tidak membuang sisa hasil tangkapan kembali ke laut," papar Rahmad Pribadi, Senin (10/7/2023).

Salah satu yang menjadi tantangan dari kentalnya budaya membuang limbah ke laut dikarenakan sulitnya pengelolaan, serta tidak adanya potensi pengembangan produk lain dari hasil buangan tersebut. Kondisi ini akhirnya melahirkan inovasi kitosan cair, yang dikembangkan Pupuk Kaltim melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan memanfaatkan limbah kepiting dan rajungan yang setiap hari bertumpuk untuk dibuang.

Pengembangan inovasi ini dimulai sejak 2018, dengan membentuk Kelompok Cangkang Salona di kawasan pesisir Selambai Kelurahan Loktuan, yang merupakan wilayah terdekat Pupuk Kaltim. Kelompok ini memberdayakan ibu rumah tangga hingga pemuda setempat, untuk melakukan pemilahan cangkang kepiting dan rajungan sebelum diolah menjadi kitosan cair.

Guna memaksimalkan program, Pupuk Kaltim pun menyiapkan infrastruktur pengolah yang mulai berproduksi sejak 2021. Dalam satu bulan, rumah produksi ini mampu mengolah 150 kg limbah rajungan dengan hasil rata-rata 60 kg berbentuk kitin. Dari total tersebut dihasilkan sekira 40 liter kitosan.

Produk ini juga sudah mendapat paten berupa penambahan asam asetat (CH3COOH) sebagai pelarut kitosan menjadi pupuk cair, serta izin UKL-UPL dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang untuk aktivitas produksi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)