Wapres Dorong Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Manokwari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong percepatan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat. Hal itu diungkapkan Wapres saat meninjau Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari Papua Barat.
Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan Program Strategis Nasional yang merupakan upaya pemerintah guna meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Wapres menegaskan, melalui program PSR ini, perkebunan sawit yang sudah tidak produktif dapat kembali menjadi produktif.
"Sawit di daerah ini (seluas) 9.000 hektare dan sudah mulai tidak produktif, karena sudah tua. Kemudian dengan adanya PSR sejak 2021 ini, suatu perubahan supaya bisa produktif lagi dan hasilnya supaya besar lagi," ujar Wapres dalam keterangannya, dikutip Minggu (16/7/2023).
Terkait pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, Wapres menegaskan bahwa perlu dibangun di Papua agar hasil panennya dapat diolah sendiri. "Saya perintahkan agar dipercepat, jangan ditunda-tunda lagi," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga menyaksikan Pencanangan dan Penyerahan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) Pabrik Kelapa Sawit Rakyat dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono kepada Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera Dorteus Paiki.
Wapres juga melakukan penyerahan bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia (BI) berupa Bantuan Sarana dan Prasarana Kandang Komunal Sapi di Lahan Replanting Sawit kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki Kabupaten Manokwari; Bantuan Replikasi Best Practices Metode Sungkup pada Lahan Pertanian Bawang Merah kepada Kelompok Tani Sinar Tani Manokwari; serta Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Ibadah kepada Masjid Al Muttaqin dan Masjid An Nur Manokwari.
Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan Program Strategis Nasional yang merupakan upaya pemerintah guna meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Wapres menegaskan, melalui program PSR ini, perkebunan sawit yang sudah tidak produktif dapat kembali menjadi produktif.
"Sawit di daerah ini (seluas) 9.000 hektare dan sudah mulai tidak produktif, karena sudah tua. Kemudian dengan adanya PSR sejak 2021 ini, suatu perubahan supaya bisa produktif lagi dan hasilnya supaya besar lagi," ujar Wapres dalam keterangannya, dikutip Minggu (16/7/2023).
Terkait pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, Wapres menegaskan bahwa perlu dibangun di Papua agar hasil panennya dapat diolah sendiri. "Saya perintahkan agar dipercepat, jangan ditunda-tunda lagi," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga menyaksikan Pencanangan dan Penyerahan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) Pabrik Kelapa Sawit Rakyat dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono kepada Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera Dorteus Paiki.
Wapres juga melakukan penyerahan bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia (BI) berupa Bantuan Sarana dan Prasarana Kandang Komunal Sapi di Lahan Replanting Sawit kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki Kabupaten Manokwari; Bantuan Replikasi Best Practices Metode Sungkup pada Lahan Pertanian Bawang Merah kepada Kelompok Tani Sinar Tani Manokwari; serta Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Ibadah kepada Masjid Al Muttaqin dan Masjid An Nur Manokwari.
(fjo)