7 Negara Minim SDA Tapi Kaya Raya, Ada yang Air pun Harus Impor dari Tetangga

Minggu, 16 Juli 2023 - 10:26 WIB
loading...
7 Negara Minim SDA Tapi Kaya Raya, Ada yang Air pun Harus Impor dari Tetangga
Singapura membuktikan kepada dunia bagaimana sebuah pulau kecil dapat menjadi salah satu negara paling makmur di dunia. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Sumber daya alam (SDA) sangat penting bagi semua negara, karena ketersediaan bahan baku yang banyak menjadi modal untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Sumber daya alam juga kerap menjadi sumber penerimaan penting bagi sebuah negara.

Namun, tidak semua negara di dunia diciptakan sama, beberapa memiliki banyak sumber daya alam, sementara lainnya hanya sedikit. Logikanya, negara dengan sumber daya alam berlimpah akan lebih makmur. Sementara, yang minim sumber daya terpaksa harus merogoh kocek negara lebih dalam untuk mengimpor kebutuhannya.

Tapi, kenyataannya tidak selalu demikian, beberapa negara yang terbilang minim sumber daya alam justru berkembang dan berkinerja baik secara ekonomi ketimbang beberapa negara yang melimpah sumber daya alamnya. Mengutip afterschoolafrica.com, berikut ini tujuh negara yang terbilang minim sumber daya alam, namun memiliki kesejahteraan di atas rata-rata:

1. Jepang
Negeri Matahari Terbit ini dikenal sebagai negara vulkanik dan pegunungan dengan sumber daya alam yang sangat sedikit untuk dapat memberikan dukungan memadai bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Jepang harus bergantung pada impor bahan mentah untuk mendukung populasinya yang besar dan pertumbuhan ekonominya.

Namun, inovasi penduduknya mampu membuat Jepang terkenal dengan ekspor beragam produknya, mulai dari elektronik, mobil, semikonduktor, dan lain sebagainya. Tak hanya mampu menopang pertumbuhan ekonominya, keunggulan ekspor mampu menempatkan Jepang sebagai salah satu negara terkayadi dunia.

Mengutip tradingeconomics.com, PDB Jepang pada 2022 mencapai USD4.231,14 miliar atau sebesar Rp63.467 triliun (kurs Rp15.000 per USD). Sementara, PDB per Kapita negara yang pernah menjajah Indonesia ini dilaporkan sebesar USD33.911,210 pada 2022 atau sekira Rp508,6 juta per kapita.



2. Korea Selatan
Setali tiga uang dengan Jepang, Korea Selatan terkenal dengan kekuatan ekspornya. Korea mampu menghasilkan ekspor lebih dari USD550 miliar melalui industrialisasi besar-besaran. Dengan sumber daya alam yang sedikit dan populasi besar, Korea Selatan mampu mempertahankan ekonominya dengan ekspor di bidang otomotif, peralatan telekomunikasi, komputer, kapal, baja, elektronik berteknologi tinggi, petrokimia, dan tampilan informasi.

Korea Selatan terus berkembang secara ekonomi dan menempati peringkat sebagai salah satu negara dengan kinerja terbaik di antara negara-negara maju di dunia. PDB Korea Selatan pada 2022 tercatat sebesar USD1.665,25 miliar atau sekitar Rp24.978 triliun. Sementara PDB per Kapita Negeri Ginseng itu sebesar USD33.644,65 atau sekitar Rp504 juta.

3. Italia
Meskipun Italia tidak memiliki kekuatan sumber daya alam, negara ini tetap dikenal sebagai salah satu negara industri kelas dunia yang menghasilkan lebih dari USD530 miliar dalam pakaian dan tekstil, produk teknik, peralatan transportasi, otomotif, bahan kimia, minuman dan tembakau, makanan, logam olahan, serta produk konsumen kelas atas.

PDB Italia pada 2022 tercatat sebesar USD2010,43 miliar, atau sekitar Rp30.156 triliun. Sedangkan PDB per Kapita mencapai USD32.902,67 atau sekira Rp493,5 juta.

4. Hong Kong
Hong Kong memiliki luasan tanah yang sangat kecil dengan sumber daya alam yang sangat sedikit. Oleh karena itu, negara ini mengimpor bahan mentah dan sebagian besar makanannya dari negara lain. Meski memiliki tingkat impor sangat besar, Hong Kong mampu mendorong industrinya dan sukses menghasilkan lebih dari USD440 miliar dari ekspor.

Hong Kong pada 2022 memiliki PDB sebesar USD359,84 miliar atau sekitar Rp5.397,6 triliun. Sementara, PDB per Kapita negara ini mencapai USD43.369,71 atau sekitar Rp650,5 juta.



5. Singapura
Tanpa sumber daya alam dan memiliki populasi yang sangat kecil di antara negara-negara lain dalam daftar ini, Singapura harus mengimpor semua yang mereka butuhkan, termasuk air dari negara tetangganya - Malaysia. Namun, Singapura membuktikan kepada dunia bagaimana sebuah pulau kecil dapat menjadi salah satu negara paling makmur di dunia.

Selain makmur, Singapura juga menjadi negara maju yang meraup USD420 miliar dari ekspor mesin dan peralatan, makanan dan minuman, elektronik, farmasi, bahan kimia, dan minyak sulingan. Singapura memiliki PDB USD466,79 miliar pada 2022. Sementara PDB per Kapita negara tetangga Indonesia ini mencapai USD67.359,79 atau sekitar Rp1,01 miliar, atau jauh di atas PDB per Kapita Indonesia yang pada tahun yang sama hanya Rp61,1 juta.

6. Belgia
Kecuali batu bara, yang tidak lagi ekonomis untuk dieksploitasi, Belgia tidak memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan dana bagi pembangunan dan pertumbuhan negaranya. Selain itu, Belgia juga dikelilingi oleh negara-negara industri yang kuat seperti Prancis, Jerman dan Inggris Raya, sehingga tidak pernah memiliki kesempatan untuk membangun basis manufaktur yang sangat kuat.

Berkaca pada kenyataan tersebut, Belgia lebih berfokus pada industri teknologi tinggi dan ringan; dengan demikian menjadi eksportir utama dalam berlian jadi, mesin, dan peralatan, bahan makanan serta peralatan logam dan logam. Belgia pun sukses mengantongi PDB sebesar USD578,6 miliar atau sekira Rp8.679 triliun. Sementara PDB per Kapita negara di Eropa ini mencapai USD44.075,86 atau sekitar Rp661 juta.

7. Swiss
Swiss yang bergunung-gunung dan terkurung daratan membuktikan bahwa kondisi alam yang serba terbatas tidak menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Berada di sekitar negara-industri seperti Prancis, Jerman, dan sejenisnya, Swiss tak punya peluang besar untuk berkembang dengan teknologi dan industrialisasi.

Tapi, Swiss sukses dalam industri pemrosesan makanan dan penganan yang menghasilkan banyak perusahaan makanan multinasional seperti Nestle dan sejenisnya. PDB negara ini tercatat sebesar USD807,71 miliar di 2022 atau sekira Rp12.115 triliun dan PDB per Kapita USD88.464,03 atau Rp1,3 miliar.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)