Guncang Ekonomi China, Kerugian Evergrande Tembus Rp1.209 Triliun

Jum'at, 21 Juli 2023 - 07:57 WIB
loading...
Guncang Ekonomi China,...
Terungkap besaran kerugian China Evergrande Group yang mengguncang ekonomi terbesar kedua di dunia selama dua tahun terakhir. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Evergrande telah memicu krisis properti di China yang mengguncang ekonomi terbesar kedua di dunia itu selama dua tahun terakhir. China Evergrande Group membukukan kerugian gabungan sebesar USD81 miliar atau setara Rp1.209 triliun (Kurs Rp14.928 per USD) selama dua tahun.



Laporan keuangan Evergrande telah lama tertunda, hingga akhirnya terungkap pada pekan ini. Pengembang properti paling berhutang di dunia itu, mengalami gagal bayar pada akhir 2021 dan telah berjuang untuk menyelesaikan proyek dan membayar pemasok dan pemberi pinjaman.

Pada bulan Maret, Evergrande mengumumkan salah satu program restrukturisasi utang terbesar di China dan sekarang mengumpulkan dukungan untuk menyelesaikan proses tersebut.



Kerugian bersih Evergrande untuk tahun 2021 dan 2022 masing-masing berjumlah 476 miliar yuan atau mencapai USD66,36 miliar dan 105,9 miliar yuan, sebagai akibat dari penghapusan properti, pengembalian tanah, kerugian aset keuangan, dan biaya pembiayaan, seperti dijelaskan pihak perusahaan dilansir RT.

Pakar pasar properti mengaku, tidak optimis dengan prospek Evergrande. "Hasil tidak ada artinya, jika model bisnis rusak," kata Kepala Asia di Lucror Analytics, Charles Macgregor.

Hasil yang dilaporkan Evergrande menyoroti skala masalah yang dihadapi pengembang properti utama negara itu di tengah krisis perumahan yang telah mengguncang ekonomi China selama dua tahun terakhir. Krisis utang Evergrande telah beriak ke sektor properti China, memicu serangkaian default dengan banyaknya proyek-proyek properti yang ditinggalkan di seluruh negeri.

Pendapatan tersebut menandai kerugian dua tahun penuh pertama perusahaan sejak Evergrande listing pada 2009. Saham pengembang yang terdaftar di Hong Kong telah dihentikan dari perdagangan sejak Maret lalu, menunggu hasil keuangan 2021 dan 2022.

Perdagangan mereka sejauh ini akan tetap ditangguhkan, seperti disampaikan oleh Evergrande pada awal pekan. Perusahaan berisiko delisting jika sahamnya tetap disuspensi selama 18 bulan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Kecam Ancaman...
China Kecam Ancaman dan Pemerasan Trump, Picu Kebingungan Soal Tarif 245%
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Indonesia
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
Tur Asia Tenggara, Xi...
Tur Asia Tenggara, Xi Jinping Desak Vietnam Lawan Intimidasi Tarif Trump
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Laris Manis Dijual di Amerika Serikat
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
Rekomendasi
Silaturahmi Itu Perintah...
Silaturahmi Itu Perintah Agama, Jubir PSI: Kok Malah Dicurigai?
ZEEKR 7GT Mobil Listrik...
ZEEKR 7GT Mobil Listrik Premium China yang Bisa Melesat 825 Km Sekali Cas
Jin BTS Umumkan Konser...
Jin BTS Umumkan Konser Solo RUNSEOKJIN_EP.TOUR, Ini Jadwal Lengkapnya
Berita Terkini
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
5 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
5 jam yang lalu
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
6 jam yang lalu
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
6 jam yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
8 jam yang lalu
Asbanda Luncurkan SP2D...
Asbanda Luncurkan SP2D Online, Bank Jatim Teken PKS Bersama Kemendagri
8 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Diramal akan...
Harga Emas Diramal akan Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved