Rusia Gempur Gudang Biji-bijian Ukraina, Lalu Lintas Kapal di Laut Hitam Jadi Sepi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lalu lintas kapal kargo biji-bijian di Laut Hitam turun 35% minggu ini dibandingkan pekan sebelumnya akibat serangan Rusia terhadap fasilitas makanan di Ukraina . Moskow menyerang gudang biji-bijian Ukraina selama empat hari berturut-turut usai menarik diri dari Black Sea Grain Initiatives
yang ditengahi PBB.
Rusia menegaskan akan menganggap semua kapal yang menuju perairan Ukraina berpotensi membawa senjata. Kyiv kemudian menanggapi dengan mengeluarkan peringatan serupa tentang kapal yang menuju ke Rusia.
"Kami percaya retorika agresif cenderung mengarah pada pengurangan pemilik yang bersedia melakukan lalu lintas di wilayah tersebut dan menciptakan kerumitan lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaan asuransi," kata analis Jefferies Omar Nokta dilansir Reuters, Minggu (23/7/2023).
Berdasarkan analisis dari platform data maritim dan komoditas Shipfix jumlah kapal curah kering mulai dari kapal berukuran kecil hingga supermax memposisikan diri untuk mengangkut biji-bijian dari wilayah Laut Hitam turun 35% minggu ini dibandingkan minggu sebelumnya.
Data menunjukkan hanya 20 kapal yang dipasarkan untuk bisnis forward selama sisa Juli hingga awal Agustus turun dibandingkan dengan 32 kapal pada minggu sebelumnya. Banyak perusahaan asuransi sekarang telah menangguhkan penyediaan perlindungan untuk pengiriman dari Ukraina selain dari pelabuhan yang lebih kecil di sepanjang Danube.
Menurut data dari perusahaan analitik MarineTraffic ada lusinan kapal yang menunggu untuk melewati saluran Danube termasuk kapal menuju Rumania. Premi asuransi risiko perang tambahan, yang dibebankan saat memasuki wilayah Laut Hitam, perlu diperbarui setiap tujuh hari.
Adapun harganya sudah ribuan dolar dan diperkirakan akan naik, mengingat juga risiko tambang terapung. Perlindungan risiko perang untuk pelabuhan Laut Hitam Rusia masih tersedia dengan sedikit perubahan tarif untuk saat ini, kata sumber asuransi.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat mengatakan armada Laut Hitamnya telah berlatih menembakkan roket kepada target mengambang dan menangkap kapal. Duta Besar Moskow untuk Washington membantah adanya rencana untuk menyerang kapal.
yang ditengahi PBB.
Rusia menegaskan akan menganggap semua kapal yang menuju perairan Ukraina berpotensi membawa senjata. Kyiv kemudian menanggapi dengan mengeluarkan peringatan serupa tentang kapal yang menuju ke Rusia.
"Kami percaya retorika agresif cenderung mengarah pada pengurangan pemilik yang bersedia melakukan lalu lintas di wilayah tersebut dan menciptakan kerumitan lebih lanjut sehubungan dengan ketersediaan asuransi," kata analis Jefferies Omar Nokta dilansir Reuters, Minggu (23/7/2023).
Berdasarkan analisis dari platform data maritim dan komoditas Shipfix jumlah kapal curah kering mulai dari kapal berukuran kecil hingga supermax memposisikan diri untuk mengangkut biji-bijian dari wilayah Laut Hitam turun 35% minggu ini dibandingkan minggu sebelumnya.
Data menunjukkan hanya 20 kapal yang dipasarkan untuk bisnis forward selama sisa Juli hingga awal Agustus turun dibandingkan dengan 32 kapal pada minggu sebelumnya. Banyak perusahaan asuransi sekarang telah menangguhkan penyediaan perlindungan untuk pengiriman dari Ukraina selain dari pelabuhan yang lebih kecil di sepanjang Danube.
Menurut data dari perusahaan analitik MarineTraffic ada lusinan kapal yang menunggu untuk melewati saluran Danube termasuk kapal menuju Rumania. Premi asuransi risiko perang tambahan, yang dibebankan saat memasuki wilayah Laut Hitam, perlu diperbarui setiap tujuh hari.
Adapun harganya sudah ribuan dolar dan diperkirakan akan naik, mengingat juga risiko tambang terapung. Perlindungan risiko perang untuk pelabuhan Laut Hitam Rusia masih tersedia dengan sedikit perubahan tarif untuk saat ini, kata sumber asuransi.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat mengatakan armada Laut Hitamnya telah berlatih menembakkan roket kepada target mengambang dan menangkap kapal. Duta Besar Moskow untuk Washington membantah adanya rencana untuk menyerang kapal.
(nng)