Bukopin Optimistis Kinerja Makin Membaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) optimistis dengan masuknya Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali (PSP) kinerja perseroan akan makin membaik. Diharapkan dengan masuknya asal Bank Korea Selatan tersebut menjadi PSP, Bank Bukopin bisa mengembangkan bisnisnya yang fokus terhadap UMKM.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengaku dirinya tidak pernah menyerah dalam hal apapun khususnya membangun Bank Bukopin. Bahkan semangat ini juga sejalan dengan visi pemerintah.
"Prinsip saya jangan pernah berhenti dan ikuti prosesnya. Sejauh apapun mimpinya prosesnya harus dinikmati. Kami optimistis kinerja akan semakin membaik dengan berbagai strategi yang sudah kami siapkan," ujar Rivan saat berdiskusi dengan jajaran SINDO Media, di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Dia bercerita proses masuknya Kookmin Bank masih belum selesai sebatas pemegang saham pengendali dan ini belum akan berhenti. Dia berharap nantinya Bank asal Korea tersebut semakin yakin dengan kepemilikan saham di atas 51% sebagai pengendali sesuai UU. "Kami harapkan mereka juga akan semakin mantap memperbesar kapasitas Bank Bukopin karena sudah merasa nyaman," katanya.
Pihaknya sendiri menyiapkan rencana bisnis Bank Bukopin dan nantinya akan disinkronkan dengan kekuatan Kookmin Bank. "Kami punya tahapan rencana bisnis yang bertahap. Ada yang segera dan jangka panjang setidaknya sampai 2025 sudah siap. Sekarang masa penyelamatan nanti sinkronisasi, lalu berikutnya pertumbuhan," terang Rivan.
Pihaknya yakin langkah Bank Bukopin tersebut akan memacu bisnis ritel, sembari terus membangun segmen UMKM. Tidak hanya itu pihaknya juga menyiapkan masuk ke segmen pinjaman komersial tentunya dengan dukungan offshore. Seperti diketahui pada 16 Juni 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis surat No SR-19/D03/2020 mengenai tindak lanjut komitmen Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Ada beberapa poin dalam surat tersebut, pertama Kookmin Bank dikonfirmasi telah menempatkan dana sebesar USD200 juta di BBKP yang akan digunakan untuk setoran modal. Kedua dengan adanya penempatan dana tersebut Kookmin merupakan investor BBKP yang segera melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan likuiditas bank itu. Berikutnya OJK akan mendukung tindakan Kookmin sebagai investor untuk segera menjadi pemegang saham pengendali di BBKP sekurang-kurangnya menguasai 51% saham yang diterbitkan.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengaku dirinya tidak pernah menyerah dalam hal apapun khususnya membangun Bank Bukopin. Bahkan semangat ini juga sejalan dengan visi pemerintah.
"Prinsip saya jangan pernah berhenti dan ikuti prosesnya. Sejauh apapun mimpinya prosesnya harus dinikmati. Kami optimistis kinerja akan semakin membaik dengan berbagai strategi yang sudah kami siapkan," ujar Rivan saat berdiskusi dengan jajaran SINDO Media, di Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Dia bercerita proses masuknya Kookmin Bank masih belum selesai sebatas pemegang saham pengendali dan ini belum akan berhenti. Dia berharap nantinya Bank asal Korea tersebut semakin yakin dengan kepemilikan saham di atas 51% sebagai pengendali sesuai UU. "Kami harapkan mereka juga akan semakin mantap memperbesar kapasitas Bank Bukopin karena sudah merasa nyaman," katanya.
Pihaknya sendiri menyiapkan rencana bisnis Bank Bukopin dan nantinya akan disinkronkan dengan kekuatan Kookmin Bank. "Kami punya tahapan rencana bisnis yang bertahap. Ada yang segera dan jangka panjang setidaknya sampai 2025 sudah siap. Sekarang masa penyelamatan nanti sinkronisasi, lalu berikutnya pertumbuhan," terang Rivan.
Pihaknya yakin langkah Bank Bukopin tersebut akan memacu bisnis ritel, sembari terus membangun segmen UMKM. Tidak hanya itu pihaknya juga menyiapkan masuk ke segmen pinjaman komersial tentunya dengan dukungan offshore. Seperti diketahui pada 16 Juni 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis surat No SR-19/D03/2020 mengenai tindak lanjut komitmen Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Ada beberapa poin dalam surat tersebut, pertama Kookmin Bank dikonfirmasi telah menempatkan dana sebesar USD200 juta di BBKP yang akan digunakan untuk setoran modal. Kedua dengan adanya penempatan dana tersebut Kookmin merupakan investor BBKP yang segera melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan likuiditas bank itu. Berikutnya OJK akan mendukung tindakan Kookmin sebagai investor untuk segera menjadi pemegang saham pengendali di BBKP sekurang-kurangnya menguasai 51% saham yang diterbitkan.
(nng)