Realisasi Transaksi Kartu Kredit Pemerintah Naik Jadi Rp427 M di Triwulan II-2023

Kamis, 03 Agustus 2023 - 13:15 WIB
loading...
Realisasi Transaksi Kartu Kredit Pemerintah Naik Jadi Rp427 M di Triwulan II-2023
Realisasi nilai transaksi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) per triwulan II-2023. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi nilai transaksi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) per triwulan II-2023 telah mencapai Rp427 miliar. Nilai transaksi KKP tersebut terus meningkat tiap tahunnya yang mana saat pertama diluncurkan pada 2019 nilai transaksinya sebesar Rp243 miliar dan tahun lalu Rp753 miliar.

"Dengan penggunaan ini, kita akan bisa menjadi lebih akuntabel, akurat, serta tepat waktu," ujar Sri dalam Opening Ceremony Temu Bisnis Tahap VI Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/2023).



Dia juga mengajak bank-bank, terutama bank pemerintah, Himbara, maupun Bank Pemerintah Daerah (BPD) untuk aktif berpartisipasi dalam mendorong sektor usaha nasional dengan memberikan akses permodalan secara luas.

"Dengan berbagai upaya bersama, insyaallah kita berharap ekonomi Indonesia akan semakin kuat, akan mampu bertahan, dan bahkan terus tumbuh, berkembang menuju Indonesia maju," ungkap Sri.

Dia mengatakan bahwa kunci untuk bertahan dari kondisi pelemahan ekonomi global saat ini adalah dengan memperkuat ekonomi domestik.

"Salah satu strategi untuk terus memulihkan ekonomi kita dan terutama menyembuhkan scarring effect dari pandemi terhadap perekonomian adalah terus mendorong ekonomi domestik. Ini karena ekonomi dunia juga sedang tidak baik," jelas Sri Mulyani.



Dia mengatakan penggunaan strategi menjadi sangat penting. Di dalam konteks ini, program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) adalah salah satu upaya pemerintah dan dunia usaha, baik pusat dan daerah, untuk menjaga ketahanan dan stabilitas ekonomi.

Temu bisnis yang dilakukan pada hari ini, kata Sri, merupakan salah satu cara yang sangat penting dalam memberikan forum dan mediasi sehingga penggunaan produk impor yang masih sangat tinggi bisa terus diturunkan.

"Di dalam proses pemulihan ekonomi ini, kita akan terus memacu produk dalam negeri, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk menaikkan daya saing, berkompetisi di pasar ekspor," kata dia.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)