Wall Street Dibuka Koreksi, Saham Keuangan Jatuh Usai Moody's Pangkas Peringkat Bank
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (8/8). Saham sektor keuangan jatuh, terbebani langkah lembaga pemeringkat Moody's yang memangkas peringkat kredit sejumlah bank-bank kecil hingga menengah.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,53 persen di 35.284,10. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 0,58 persen di 4.492,24, sedangkan Nasdaq Composite jatuh 0,84 persen, menjadi 13.877,04.
Lembaga pemeringat Moody's memangkas peringkat kredit sebanyak 10 lembaga keungan, termasuk Bank of New York Mellon (BK.N), US Bancorp (USB.N), State Street (STT.N), hingga Truist Financial (TFC.N). Fundamental perusahaan pemberi pinjaman ini dinilai masih mendapat tantangan oleh risiko pendanaan dan potensi profitabilitas yang rendah.
Sentimen ini dinilai membebani penurunan saham-saham perbankan big caps seperti Goldman Sachs (GS.N) hingga Bank of America (BAC.N) yang masing-masing turun 1,1% dan 1,7% pada perdagangan pre-market, sementara Bank of New York Mellon dan U.S. Bancorp turun 2,9% dan 3,6%.
"Moody's memperingatkan sejumlah perusahaan perbankan. Tentu ini menambah beban setelah apa yang dilakukan Fitch (pemangkasan rating kredit) pekan lalu, sehingga mendorong investor untuk berhati-hati," kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Selasa (8/8/2023).
Secara makro, pasar juga tengah memusatkan perhatian terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat sebagai indikator untuk membaca kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve.
Jajak pendapat ekonom yang disurvei Reuters memprediksi inflasi AS periode Juli kemungkinan akan di level 3,3 persen secara tahunan, sementara inflasi inti diramal masih stagnan di 4,8 persen.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,53 persen di 35.284,10. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 0,58 persen di 4.492,24, sedangkan Nasdaq Composite jatuh 0,84 persen, menjadi 13.877,04.
Lembaga pemeringat Moody's memangkas peringkat kredit sebanyak 10 lembaga keungan, termasuk Bank of New York Mellon (BK.N), US Bancorp (USB.N), State Street (STT.N), hingga Truist Financial (TFC.N). Fundamental perusahaan pemberi pinjaman ini dinilai masih mendapat tantangan oleh risiko pendanaan dan potensi profitabilitas yang rendah.
Sentimen ini dinilai membebani penurunan saham-saham perbankan big caps seperti Goldman Sachs (GS.N) hingga Bank of America (BAC.N) yang masing-masing turun 1,1% dan 1,7% pada perdagangan pre-market, sementara Bank of New York Mellon dan U.S. Bancorp turun 2,9% dan 3,6%.
"Moody's memperingatkan sejumlah perusahaan perbankan. Tentu ini menambah beban setelah apa yang dilakukan Fitch (pemangkasan rating kredit) pekan lalu, sehingga mendorong investor untuk berhati-hati," kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Selasa (8/8/2023).
Secara makro, pasar juga tengah memusatkan perhatian terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat sebagai indikator untuk membaca kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve.
Jajak pendapat ekonom yang disurvei Reuters memprediksi inflasi AS periode Juli kemungkinan akan di level 3,3 persen secara tahunan, sementara inflasi inti diramal masih stagnan di 4,8 persen.
(nng)