Menimbang Untung-Rugi Bagi Indonesia Jika Gabung ke BRICS

Kamis, 10 Agustus 2023 - 07:43 WIB
loading...
Menimbang Untung-Rugi Bagi Indonesia Jika Gabung ke BRICS
Bagi Indonesia, keputusan untuk bergabung dengan BRICS bukan keputusan mudah, mengingat ada banyak pertimbangan. Foto/Dok Reuters
A A A
JAKARTA - Indonesia santer dikabarkan akan bergabung dengan aliansi dagang lima negara berkembang Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau yang dikenal dengan akronim BRICS. Sejak 2022, rencana ekspansi BRICS sudah terdengar, di mana Indonesia disebut-sebut bersama Turki, Arab Saudi, Mesir, dan Argentina berminat untuk bergabung.



Diskusi perluasan keanggotaan diyakini menjadi salah satu pembahasan dalam KTT BRICS, akhir Agustus, mendatang. Peran BRICS dalam konteks ekonomi sangat besar, bahkan sudah melewati Group of 7 (G7) yang terdiri dari negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang.



Data IMF menunjukkan bahwa pada 2022, total gabungan pendapatan domestik bruto (PDB) BRICS mencapai USD22,5 triliun (sekitar Rp335.746 triliun), melampaui total PDB G7 yang berada di angka USD21,4 triliun pada tahun yang sama. Kini BRICS sudah menjadi pemain penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Bagi Indonesia, keputusan untuk bergabung dengan BRICS bukan keputusan mudah, mengingat ada banyak pertimbangan. Terkait hal itu, kita akan mencoba menimbang keuntungan serta kerugian apabila Indonesia masuk menjadi bagian BRICS.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai, jika Indonesia masuk sebagai anggota BRICS, maka akan semakin mengentalkan perlawanan ekonomi ke negara Barat.

Pasalnya Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi global dibuktikan dengan masuknya Indonesia dalam G20 dan menjadi salah satu negara berpengaruh di kawasan ASEAN.

"BRICS ini kan bisa menjadi antitesa kerjasama blok Barat di mana anggota BRICS juga mempunyai kesepahaman yang sama soal hegemoni ekonomi dunia Barat," kata Nailul kepada MPI.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dasar pembentukan BRICS, salah satunya sebagai alternatif di tengah kekuatan ekonomi hegemoni Barat. BRICS lahir sebagai forum kekuatan menengah yang terus berkembang dan hadir menawarkan wacana alternatif terhadap dominasi Barat dalam tatanan global.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2007 seconds (0.1#10.140)