Investasi Eropa Mengalir ke RI Tembus Rp172,9 Triliun

Kamis, 02 Februari 2017 - 13:36 WIB
Investasi Eropa Mengalir ke RI Tembus Rp172,9 Triliun
Investasi Eropa Mengalir ke RI Tembus Rp172,9 Triliun
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membidik aliran penanaman modal dari Eropa yang dalam lima tahun terakhir mengalir ke Indonesia sebesar USD13,3 miliar (setara dengan Rp172,9 triliun dengan kurs rupiah Rp13.000 per dolar AS). Lima besar investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia adalah dari Belanda, Inggris, Perancis, Luxembourg dan Jerman.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa nilai investasi dari Eropa tersebut mayoritas masih terpusat di Pulau Jawa. “Dalam lima tahun terakhir investasi Eropa yang masuk ke Indonesia 46% berlokasi di Pulau Jawa," ujarnya lewat keterangan resmi ketika Eurocham Investment Outlook 2017 di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Ratas 2017, yakni pemerintah jelas mendorong pemerataan pembangunan. Jadi BKPM akan mengarahkan investasi yang dilakukan juga dapat menjangkau daerah-daerah investasi di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, beberapa perusahaan Eropa ternama yang menanamkan modalnya di Indonesia di antaranya berasal dari sektor otomotif, telekomunikasi, energi dan mineral, aviasi serta komponen otomotif. “Ke depan kami berharap akan semakin banyak perusahaan-perusahaan raksasa Eropa yang masuk ke Indonesia. Kalau bisa di luar Pulau Jawa lebih bagus,” paparnya.

Berdasarkan sektor, nilai investasi yang masuk dari Eropa pada tahun 2012-2016 tersebut disumbang oleh sektor kimia dasar dan farmasi dengan porsi mencapai 26%, diikuti oleh sektor pertambangan 20% dan pergudangan dan telekomunikasi mencapai 15%.

Tom juga menyinggung berbagai situasi serta setting ekonomi politik global turut mempengaruhi outlook investasi serta pencapaian target investasi tahun 2017. Beberapa di antara faktor-faktor yang diperkirakan akan turut mempengaruhi adalah hasil pemilihan presiden Amerika Serikat dengan terpilihnya Donald Trump, Brexit, pemilihan umum yang terjadi di beberapa negara Eropa, impeachment di Korea Selatan, perlambatan ekonomi China serta harga komoditas masih menjadi variabel yang sangat berpengaruh.

“Ada beberapa sektor prioritas yang menjadi fokus pemerintah seperti pembangunan sarana penunjang bagi pariwisata, serta infrastruktur maupaun sektor industri terkait dan sektor maritim,” papar Tom.

Dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Eurocham tersebut hadir beberapa pejabat pemerintah seperti Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, kemudian Head of European Union to Indonesia and Brunei Darussalam Vincent Guerend, Chairman of EuroCham Ulf Backlund, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga, Vice Chairman of EuroCham Adrian Short, Head of Economic and Trade Section European Union Raffaele Quarto, Executive board member of EuroCham Jan Roennfeld dan Executive Director of EuroCham Hanum Yahya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3795 seconds (0.1#10.140)