Dukung Pencapaian NZE 2060, PLN Terus Kembangkan Pembangkit EBT

Rabu, 16 Agustus 2023 - 08:27 WIB
loading...
Dukung Pencapaian NZE...
Para pembicara dalam webinar DETalk bertema Energi Nasional Terus Melaju Untuk Indonesia Maju, Selasa (15/8/2023). Foto/M Faizal
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) terus meningkatkan kapasitas pembangkit berteknologi bersih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Komitmen tersebut telah ditegaskan PLN pada Conference of Parties (COP) 26, untuk mencapai nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Untuk itu, jelas Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Warsono, BUMN energi tersebut telah menyusun strategi pengurangan emisi jangka pendek dan jangka panjang. Strategi tersebut disesuaikan dengan komitmen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) 2030 dan aspirasi NZE 2060 Pemerintah Indonesia.



"Jangka pendek dalam RUPTL, kami telah berkomitmen membangun pembangkit listrik 20,9 GW, melakukan dedieselisasi untuk mengurangi penggunaan BBM di pembangkit. Untuk mengurangi batu bara pada pembangkit kami melakukan co-firing dengan biomass. Saat ini sudah ada 52 coal power plant yang sudah menggunakan co-firing. PLN juga melakukan efisiensi, menggunakan PLTGU sebagai transisi dan sedang mengkaji terkait fossil plant retirement," kata Warsono dalam webinar DETalk bertema "Energi Nasional Terus Melaju Untuk Indonesia Maju", Selasa (15/8/2023).

Untuk strategi jangka panjang, lanjut Warsono, PLN akan meningkatkan lebih lanjut penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Untuk itu PLN sudah melakukan kajian untuk mengimplementasi terkait hydrogen co-firing. "Kami juga sudah melakukan kajian terkait CCU/CCUS dan bagaimana implementasinya ke depan. Coal retirement juga menjadi salah satu pertimbangan untuk mengurangi karbon, termasuk di antaranya penggunaan teknologi nuklir," paparnya.

PLN, ujar dia, berinisiatif melakukan upaya tersebut melalui RUPTL Paling Hijau yang menekankan upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan pengembangan EBT. Dalam hal ini PLN sudah melakukan dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil, pembatalan PPA PLTU batu bara, mengganti PLTU dengan pembangkit gas yang lebih ramah emisinya, uji coba karbon trading. "Yang tidak kalah pentingnya adalah roll out smart grid di beberapa pulau," katanya.

Untuk itu, PLN juga telah merancang tiga skenario transisi energi dengan total pendanaan modal yang dibutuhkan sebesar USD50-130 miliar dengan potensi pendanaan JETP sebesar USD20 miliar. Dengan demikian, kata dia, ada kekurangan kebutuhan pendanaan sebesar USD30-USD110 miliar sampai tahun 2040. Warsono mengatakan, pendanaan multiplatform transisi energi memberikan fleksibilitas untuk mendapatkan pendanaan yang kompetitif. "Berbagai macam funding yang memungkinkan perlu kita bangun untuk menggapai akselerasi transisi energi," jelasnya.



Sementara, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Chrisnawan Anditya mengatakan, pemerintah telah menyusun roadmap untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat. Di antaranya, di sisi suplai dengan pengembangan EBT termasuk hidrogen dan nuklir, dan early retirement PLTU, CCU/CCUS.

"Transisi energi menuju energi bersih tentu saja tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintah atau Kementerian ESDM sendiri, diperlukan peranan dari multistakeholder, baik instansi pemerintah, swasta, BUMN, akademisi, organisasi, serta masyarakat atau dikenal dengan pentahelic untuk tercapainya NZE pada 2060 atau lebih cepat," kata Chrisnawan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Studi IESR: Potensi...
Studi IESR: Potensi Pengembangan EBT Layak Finansial Capai 333 GW
Pabrik-pabrik Tutup,...
Pabrik-pabrik Tutup, PLN Prediksi Beban Listrik Turun 30% saat Libur Lebaran
PLN Prediksi Kendaraan...
PLN Prediksi Kendaraan Listrik Naik 5 Kali Lipat saat Mudik Lebaran 2025
PT reNIKOLA-KPNJ Teken...
PT reNIKOLA-KPNJ Teken Perjanjian BOOT Proyek CBGG di Sumut
PLN IP Catatkan Penjualan...
PLN IP Catatkan Penjualan Listrik 83.082 GWh di 2024, Tertinggi dalam 5 Tahun
Mudik Gratis PLN Bersama...
Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya
PLN IP Targetkan Penambahan...
PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
PLN Hadirkan Kembali...
PLN Hadirkan Kembali Diskon 50% Sambut Ramadan 2025, Simak Cara dan Syaratnya
Rekomendasi
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
Arus Balik di Tol MBZ...
Arus Balik di Tol MBZ dan Jakarta-Cikampek Ramai Lancar di Hari Ke-3 Lebaran
Berita Terkini
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
35 menit yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
2 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
3 jam yang lalu
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
4 jam yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
13 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
14 jam yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved