Dedolarisasi Memanas, Terungkap Fakta Bentuk Mata Uang Baru BRICS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mata uang BRICS yang baru-baru ini telah diluncurkan menjadi sorotan dunia. Terlebih, ketika aliansi BRICS memberitahukan alasan pembuatan mata uang baru ini adalah untuk melawan kekuatan dolar AS .
Salah satu cara BRICS untuk mewujudkan tujuan dedolarisasi ini adalah dengan membeli emas dalam jumlah besar untuk mendukung mata uang baru mereka. Aliansi BRICS terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan telah didukung oleh underlying emas untuk menumbuhkan nilai mata uang barunya.
Underlying sendiri merupakan aset dasar yang nantinya bisa dibeli atau dijual. Sehingga para negara BRICS ini tengah mengumpulkan emas dalam jumlah banyak untuk dijadikan aset dasar. Emas dipilih karena dianggap sebagai investasi yang aman dan memiliki peluang runtuh yang tipis dibandingkan dolar AS.
Dilansir dari RT.com, aliansi BRICS berencana meluncurkan mata uang baru yang didukung oleh emas, sebulan sebelum KTT. Rusia dilaporkan telah memberi pengarahan kepada blok aliansinya tentang pentingnya mengelompokkan mata uang yang akan segera dirilis menjadi emas.
Langkah tersebut dapat mempermudah untuk mengambil dolar AS dan menantang status cadangan globalnya. KTT BRICS berikutnya akan diadakan di Afrika Selatan pada bulan Agustus dan pembentukan mata uang baru akan mulai ditata.
Dalam 18 bulan terakhir, negara-negara BRICS telah meningkatkan belanja pembelian emas mereka untuk mengakhiri ketergantungan pada dolar AS. Dewan Emas Dunia menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa China membeli 102 ton emas. Rusia telah membeli 31,1 ton logam mulia dalam enam bulan terakhir.
Selain itu, India menambahkan 2,8 ton cadangan emas pada 2023, untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. India juga mengumpulkan emas selama beberapa bulan dan dapat menambahkan lebih banyak pada akhir tahun.
Dengan menggunakan emas sebagai jaminan, akan membuat penggunaan dolar berkurang. Negara aliansi BRICS yang lebih mengandalkan emas lama kelamaan akan sepenuhnya mengakhiri ketergantungan pada dolar AS.
Belum lagi jika lebih banyak negara bergabung dengan blok tersebut, mata uang BRICS yang baru dapat menjadi pilihan yang lebih disukai untuk transaksi lintas batas.
Salah satu cara BRICS untuk mewujudkan tujuan dedolarisasi ini adalah dengan membeli emas dalam jumlah besar untuk mendukung mata uang baru mereka. Aliansi BRICS terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan telah didukung oleh underlying emas untuk menumbuhkan nilai mata uang barunya.
Underlying sendiri merupakan aset dasar yang nantinya bisa dibeli atau dijual. Sehingga para negara BRICS ini tengah mengumpulkan emas dalam jumlah banyak untuk dijadikan aset dasar. Emas dipilih karena dianggap sebagai investasi yang aman dan memiliki peluang runtuh yang tipis dibandingkan dolar AS.
Dilansir dari RT.com, aliansi BRICS berencana meluncurkan mata uang baru yang didukung oleh emas, sebulan sebelum KTT. Rusia dilaporkan telah memberi pengarahan kepada blok aliansinya tentang pentingnya mengelompokkan mata uang yang akan segera dirilis menjadi emas.
Langkah tersebut dapat mempermudah untuk mengambil dolar AS dan menantang status cadangan globalnya. KTT BRICS berikutnya akan diadakan di Afrika Selatan pada bulan Agustus dan pembentukan mata uang baru akan mulai ditata.
Dalam 18 bulan terakhir, negara-negara BRICS telah meningkatkan belanja pembelian emas mereka untuk mengakhiri ketergantungan pada dolar AS. Dewan Emas Dunia menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa China membeli 102 ton emas. Rusia telah membeli 31,1 ton logam mulia dalam enam bulan terakhir.
Selain itu, India menambahkan 2,8 ton cadangan emas pada 2023, untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. India juga mengumpulkan emas selama beberapa bulan dan dapat menambahkan lebih banyak pada akhir tahun.
Dengan menggunakan emas sebagai jaminan, akan membuat penggunaan dolar berkurang. Negara aliansi BRICS yang lebih mengandalkan emas lama kelamaan akan sepenuhnya mengakhiri ketergantungan pada dolar AS.
Belum lagi jika lebih banyak negara bergabung dengan blok tersebut, mata uang BRICS yang baru dapat menjadi pilihan yang lebih disukai untuk transaksi lintas batas.
(nng)