Respons Rencana Hapus Kredit Macet UMKM, Bos BRI: Sedang Dibuat Kriterianya
loading...
A
A
A
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, bahwa ketentuan penghapusan kredit macet UMKM masih dalam proses penyusunan untuk menentukan kriteria seperti apa yang akan dihapus tagih agar tidak timbul moral hazard.
"Kalau tidak menimbulkan moral hazard bagi BRI, terus terang aja ada ketentuan boleh hapus tagih atau tidak, tidak berpengaruh, karena faktanya adalah yang sudah dihapus buku itu kalau memang sudah tidak bisa bayar ya sudah kita nggak tagih," tegas Sunarso.
Sunarso juga menyampaikan bahwa 'effort' untuk menagih lebih besar biayanya daripada hasil tagih itu sendiri, jadi buat apa dilakukan. Jadi terang dia, sebenarnya lebih untuk kepentingan masyarakat supaya yang kreditnya mungkin macet karena bencana bisa dapat pemutihan dan kemudian bisa usaha lagi untuk jadi pengusaha.
Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir triwulan II 2023, BRI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun dengan penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41% yoy menjadi Rp577,94 triliun. Dengan demikian, porsi kredit mikro telah mencapai 48,08% terhadap total penyaluran kredit BRI.
Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat. Hingga akhir Triwulan II 2023, sebesar 84,48% dari total kredit BRI atau senilai Rp1.015,54 triliun merupakan kredit yang disalurkan kepada segmen UMKM.
"Kalau tidak menimbulkan moral hazard bagi BRI, terus terang aja ada ketentuan boleh hapus tagih atau tidak, tidak berpengaruh, karena faktanya adalah yang sudah dihapus buku itu kalau memang sudah tidak bisa bayar ya sudah kita nggak tagih," tegas Sunarso.
Sunarso juga menyampaikan bahwa 'effort' untuk menagih lebih besar biayanya daripada hasil tagih itu sendiri, jadi buat apa dilakukan. Jadi terang dia, sebenarnya lebih untuk kepentingan masyarakat supaya yang kreditnya mungkin macet karena bencana bisa dapat pemutihan dan kemudian bisa usaha lagi untuk jadi pengusaha.
Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir triwulan II 2023, BRI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun dengan penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41% yoy menjadi Rp577,94 triliun. Dengan demikian, porsi kredit mikro telah mencapai 48,08% terhadap total penyaluran kredit BRI.
Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat. Hingga akhir Triwulan II 2023, sebesar 84,48% dari total kredit BRI atau senilai Rp1.015,54 triliun merupakan kredit yang disalurkan kepada segmen UMKM.
(akr)