ASEAN Sepakati Hasil Konkret dan Luncurkan Digital Economy Framework Agreement
loading...
A
A
A
“Apabila DEFA diberlakukan di tahun 2025, ini akan meningkatkan potensi ekonomi digital ASEAN yang business as usual itu 1 triliun dollar tetapi dengan implementasi DEFA meningkat menjadi 2 triliun dollar di tahun 2030,” kata Menko Airlangga.
Dengan menawarkan peta jalan yang komprehensif, DEFA berupaya memberdayakan dunia usaha dan pemangku kepentingan di seluruh ASEAN melalui percepatan pertumbuhan perdagangan, peningkatan interoperabilitas, penciptaan lingkungan online yang aman, dan peningkatan partisipasi UMKM. Negara-negara anggota ASEAN juga berkomitmen untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam konferensi pers tersebut, Sekretaris Jenderal ASEAN memuji kepemimpinan Indonesia pada ASEAN tahun ini, khususnya dalam pilar ekonomi yang dipimpin oleh Menko Airlangga. Pilar ekonomi menghasilkan banyak outcome termasuk action implementation dengan pesan kunci utamanya menjadikan ASEAN sebagai kawasan investasi yang terpercaya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa hal-hal yang sudah dilaksanakan saat ini menjadi satu deliverables untuk mendukung UMKM dan e-commerce. Hingga saat ini, masih terus dilakukan harmonisasi kebijakan termasuk data flow terkait dengan DEFA.
"Regulasi ini menarik perjanjian yang sudah diperjanjikan termasuk RCEP dan yang lain sebagai basis, sehingga ke depan perubahan akibat trasnformasi AI sudah masuk dalam scope yang nanti juga akan dibahas. DEFA itu sendiri outlook-nya jangka panjang dan ini sudah dilakukan deep dive study oleh Sekjen ASEAN dan timnya," jelas Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam rangkaian agenda tersebut yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian.
Lihat Juga: Anindya Bakrie Gantikan Arsjad Rasjid Pimpin Delegasi di ASEAN Business and Investment Summit
Dengan menawarkan peta jalan yang komprehensif, DEFA berupaya memberdayakan dunia usaha dan pemangku kepentingan di seluruh ASEAN melalui percepatan pertumbuhan perdagangan, peningkatan interoperabilitas, penciptaan lingkungan online yang aman, dan peningkatan partisipasi UMKM. Negara-negara anggota ASEAN juga berkomitmen untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam konferensi pers tersebut, Sekretaris Jenderal ASEAN memuji kepemimpinan Indonesia pada ASEAN tahun ini, khususnya dalam pilar ekonomi yang dipimpin oleh Menko Airlangga. Pilar ekonomi menghasilkan banyak outcome termasuk action implementation dengan pesan kunci utamanya menjadikan ASEAN sebagai kawasan investasi yang terpercaya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa hal-hal yang sudah dilaksanakan saat ini menjadi satu deliverables untuk mendukung UMKM dan e-commerce. Hingga saat ini, masih terus dilakukan harmonisasi kebijakan termasuk data flow terkait dengan DEFA.
"Regulasi ini menarik perjanjian yang sudah diperjanjikan termasuk RCEP dan yang lain sebagai basis, sehingga ke depan perubahan akibat trasnformasi AI sudah masuk dalam scope yang nanti juga akan dibahas. DEFA itu sendiri outlook-nya jangka panjang dan ini sudah dilakukan deep dive study oleh Sekjen ASEAN dan timnya," jelas Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam rangkaian agenda tersebut yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian.
Lihat Juga: Anindya Bakrie Gantikan Arsjad Rasjid Pimpin Delegasi di ASEAN Business and Investment Summit
(nng)