Perbandingan Harga Pertalite dengan Pertamax Green 92, Mana Lebih Murah?

Jum'at, 08 September 2023 - 13:52 WIB
loading...
Perbandingan Harga Pertalite...
Perbedaan Pertalite dengan Pertamax Green 92. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Opsi mengalirkan subsidi ke Pertamax Green 92 untuk meningkatkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktan lebih tinggi menggantikan Pertalite sedang dibahas pemerintah.

Rencana penghapusan Pertalite dengan memberikan subsidi ke Pertamax Green 92 untuk membenahi kualitas udara yang semakin buruk. Mengingat sumber utama polusi adalah emisi dari BBM berkualitas rendah.



Pertalite memiliki kualitas di bawah standar Euro 2. Namun, konsumsinya paling dominan dibandingkan BBM jenis lain dengan oktan lebih tinggi. Sedangkan Pertamax sudah lolos emisi Euro 4.

Pergeseran Pertalite ke RON 92 sejalan dengan yang diamanatkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai baku mutu emisi gas buang.



Pengapusan Pertalite saat ini sedang dikaji dalam Program Langit Biru Tahap II dan masih menunggu keputusan pemerintah karena terkait dengan penyaluran subsidi. Pemerintah pun berencana mengalihkan subsidi dari barang diberikan langsung kepada warga yang kurang mampu. Lantas apa bedanya Pertalite dengan Pertamax Green 92?

1. Kadar Oktan

Pertalite memiliki kadar oktan RON 90 sedangkan Pertamax Green 92 memiliki RON 92 dengan campuran ethanol 7%.

2. Emisi

Kadar oktan yang lebih tinggi berarti Pertamax Green 92 memiliki emisi lebih rendah daripada Pertalite. BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi diharapkan lebih ramah lingkungan, lebih hemat dan lebih bagus untuk mesin kendaraan.

3. Harga

Pertalite adalah BBM bersubsidi yang saat ini dijual dengan harga Rp10.000 per liter. Sedangkan Pertamax Green 92 rencananya akan disubsidi namun masih menunggu hasil kajian. Ada kemungkinan harga Pertamax Green 92 lebih rendah dibandingkan Pertamax Green 95 yang saat ini dijual dengan Rp13.500 per liter.

5. Impor

Dengan adanya campuran ethanol, Pertamax Green 92 bisa mengurangi impor BBM. Di sisi lain, Pertamina menargetkan penciptaan lapangan kerja dari produksi 1,2 juta kiloliter ethanol di dalam negeri. Ke depan akan dikembangkan bahan baku ethanol yang lebih besar untuk bisa diserap di kilang-kilang BBM Pertamina.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)