5 Negara ASEAN yang Menerapkan Dedolarisasi, Gunakan Mata Uang Lokal

Senin, 11 September 2023 - 10:35 WIB
loading...
5 Negara ASEAN yang...
Sejumlah negara ASEAN sepakat untuk menerapkan dedolarisasi. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara ASEAN sepakat untuk menerapkan dedolarisasi dengan memperkuat penggunaan mata uang lokal. Sejak KTT ke-42 ASEAN yang diadakan di Labuan Bajo pada Mei 2023, dedolarisasi menjadi salah satu agenda utama.

Hal itu diambil sebagai langkah untuk menyusul negara BRICS yang lebih dulu menyepakati mulai meninggalkan dolar dalam transaksi perdagangan.

Dedolarisasi adalah upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi ekonomi. Beberapa pemimpin negara ASEAN sepakat untuk mendorong dedolarisasi dan konektivitas pembayaran regional dalam KTT ke-42 itu.



Berikut lima negara ASEAN yang bakal menerapkan sistem dedolarisasi.

Negara ASEAN yang Menerapkan Dedolarisasi


1. Indonesia


Indonesia merupakan negara yang menjadi lokomotif gerakan dedolarisasi di ASEAN pada tahun 2023. Hal ini telah disampaikan langsung pada pembicaraan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya sejak KTT ke-42 lalu.

Sebagai salah satu penginisiasi dedolarisasi di ASEAN, Indonesia sudah melakukan dedolarisasi sejak 2018. Indonesia telah melakukan transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan beberapa negara mitra dagang dan investasi, seperti Malaysia, Thailand, Jepang, dan China.

2. Malaysia


Malaysia sudah melakukan dedolarisasi untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar AS dalam transaksi ekonomi. Langkah ini diambil untuk meningkatkan stabilitas nilai tukar dan mengurangi risiko fluktuasi mata uang asing.



Salah satu cara yang dilakukan Malaysia adalah bekerja sama dengan Indonesia dan Thailand untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal masing-masing negara. Kerja sama ini dikenal dengan istilah local currency transaction (LCT) yang memungkinkan pembayaran impor dan ekspor menggunakan rupiah, ringgit, atau baht.

3. Thailand


Thailand telah dedolarisasi sejak 2018, ketika Bank of Thailand (BOT) dan Bank Indonesia (BI) mengimplementasikan kerjasama penggunaan mata uang lokal (LCT) untuk transaksi perdagangan. Pada akhir 2020, kerja sama ini diperluas untuk penyelesaian transaksi investasi.

Dedolarisasi bertujuan untuk meminimalkan ketergantungan pada dolar AS dan meningkatkan stabilitas nilai tukar mata uang lokal. Selain Indonesia, Thailand juga melakukan dedolarisasi dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia dan China.

4. Singapura


Singapura juga menjadi salah satu negara ASEAN yang bekerja sama dengan Indonesia untuk melakukan dedolarisasi. Kerja sama ini ditandatangani pada Agustus 2022 dan direncanakan mulai berlaku pada 2023.

5. Filipina


Negara yang berbatasan dengan laut China Selatan ini juga memutuskan untuk melakukan dedolarisasi. Dikutip dari laman pressroom IFC, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Filipina untuk mendorong dedolarisasi adalah menerbitkan obligasi global dalam mata uang peso Filipina pada tahun 2018.

Langkah ini diharapkan dapat menarik minat investor asing, mengurangi risiko nilai tukar, dan memperkuat pasar modal domestik. Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral dengan negara-negara mitra, seperti China dan Jepang.
(okt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)