Target 126 Juta Sertifikat Tanah Rampung 2024, Jokowi: Kalau Kepeleset, ke Presiden Berikutnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menargetkan, 126 juta sertifikat tanah selesai pada tahun 2024. Adapun saat ini sebanyak 106 juta telah diselesaikan. Jokowi mengatakan, bahwa jika target yang ditetapkan tidak selesai tahun depan, tugas presiden selanjutnya untuk menerbitkan sisa sertifikat yang belum selesai.
"Ini moga-moga tahun 2024, 126 juta dah rampung semuanya. Kalo kepeleset, ya masuk ke Presiden berikutnya," kata Jokowi di Acara Swindu Proyek Strategis Nasional , Rabu (13/9/2023).
Sambung Presiden juga menerangkan, bahwa pada tahun 2015 baru terdapat 46 juta bidang yang sudah bersertifikat. Dimana jumlah tersebut masih 80 juta bidang yang harus diselesaikan sertifikasinya.
Kemudian dia mengecek bahwa setiap tahun hanya ada 500 sertifikat yang dikeluarkan, sehingga masyarakat harus menunggu 160 tahun untuk mendapatkan sertifikat tanah.
Ia pun mengapresiasi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto karena telah bekerja keras dalam memberikan sertifikasi tanah.
"Benar 80 juta, setahun hanya 500 ribu. Artinya nunggunya 160 tahun, baru akan selesai. Saya kira harus tepuk tangan pada Pak Hadi," ungkapnya.
"Ini moga-moga tahun 2024, 126 juta dah rampung semuanya. Kalo kepeleset, ya masuk ke Presiden berikutnya," kata Jokowi di Acara Swindu Proyek Strategis Nasional , Rabu (13/9/2023).
Baca Juga
Sambung Presiden juga menerangkan, bahwa pada tahun 2015 baru terdapat 46 juta bidang yang sudah bersertifikat. Dimana jumlah tersebut masih 80 juta bidang yang harus diselesaikan sertifikasinya.
Kemudian dia mengecek bahwa setiap tahun hanya ada 500 sertifikat yang dikeluarkan, sehingga masyarakat harus menunggu 160 tahun untuk mendapatkan sertifikat tanah.
Ia pun mengapresiasi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto karena telah bekerja keras dalam memberikan sertifikasi tanah.
"Benar 80 juta, setahun hanya 500 ribu. Artinya nunggunya 160 tahun, baru akan selesai. Saya kira harus tepuk tangan pada Pak Hadi," ungkapnya.
(akr)