Wow! Ada 3.000 Pertemuan dalam Gelaran IMF-World Bank 2018
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan pertemuan tahunan (annual meeting) International Monetary Fund (IMF)-World Bank, yang akan berlangsung pada 2018, akan ada 3.000 pertemuan dengan para investor dan bankir yang hadir.
(Baca Juga: Bahas Pertemuan IMF-World Bank, Sri Mulyani Bersyukur Ada Menteri Luhut)
Karena itu, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terus mematangkan persiapan acara tersebut. Dia memperkirakan, peserta yang akan hadir dalam pertemuan ini mencapai 17.000 orang dari 189 negara.
"Persiapan Annual Meeting IMf-World Bank di Bali Oktober 2018. Kita jadi tuan rumah, sebanyak 17.000 akan hadir," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Menurutnya, pemerintah ingin memanfaatkan peluang tersebut untuk mempromosikan Indonesia dan menarik investor sebanyak mungkin ke Tanah Air. Nantinya, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Apalagi, kesempatan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan ini melalui proses panjang. Bahkan, prosesnya telah berjalan sejak Menteri Keuangan masih dijabat oleh Bambang Brodjonegoro.
"Ini suatu kehormatan sebagai tuan rumah, ada 189 negara yang hadir, Gubernur Bank Sentral-nya dan Menkeunya. Ada 3.000 pertemuan, berbagai macam topik karena akan ada banyak CEO dan bankers yang hadir. Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan sebanyak mungkin Indonesia dan menairk sebanyak mungkin investment decision," tutur Luhut.
Mantan Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini menambahkan, dia hanya akan bertindak sebagai Ketua Penyelenggaran Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali. Sementara yang akan melaksanakan sidang dengan dua lembaga keuangan internasional tersebut tetaplah Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.
"Saya ingin tekankan, saya sebagai Ketua Penyelenggara, jadi bukan soal IMF dan World Bank nya. IMF oleh Bu Sri Mulyani dan World Bank oleh Pak Agus," tandasnya.
Sekadar informasi, Dalam rangkaian kegiatan utama (main events) Annual Meeting IMF-WB 2018, terdapat tiga pertemuan utama yaitu IMF-WB Plenary Session, International Monetary and Financial Commitee (IMFC), dan Worid Bank Development Committee (DC).
IMF-WB Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti seluruh pimpinan delegasi, serta seluruh pimpinan manajemen IMF dan WB. Presiden Republik Indonesia dijadwalkan akan hadir dan memberikan sambutan di hadapan seluruh peserta.
Pertemuan utama lainnya adalah MFC yang diikuti oleh para Gubernur Bank Sentral yang meWakili negara di beberapa kawasan, serta pertemuan World Bank Development Committee (DC) yang diikuti oleh Menteri Keuangan anggota World Bank.
MFC beranggotakan 24 Gubernur Bank Sentral yang mewakili seluruh anggota IMF, bertugas memberikan masukan mengenai berbagai isu yang memengaruhi perekonomian global serta memberikan arahan program kerja IMF ke depan.
Sementara, DC beranggotakan 24 Menteri Keuangan yang mewakili seluruh anggota IMF-WB. dan bertugas memberikan masukan kepada Dewan Gubernur IMF dan WB mengenai isu perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang.
Menteri Keuangan RI sebagai ketua DC akan memimpin sidang yang dihadiri para Menteri Keuangan yang mewakili 189 negara, para Direktur Eksekutif dan manajemen senior IMF-WB. Sedangkan Gubernur BI akan mewakili 13 negara South East Asia Voting Group (SEAVG) dalam pertemuan MFC.
Selain tiga pertemuan utama, akan dilaksanakan pula pertemuan resmi antar anggota negara G-7, G-20, G-24, BRICS, pertemuan bilateral dan multilateral. serta berbagai seminar ekonomi dan keuangan yang diselenggarakan lembaga keuangan terkemuka lainnya.
Selain itu, sebelum dan sesudah pelaksanaan agenda utama dan agenda resmi lainnya, akan dilaksanakan serangkaian pertemuan yang akan membahas berbagai topik terkait perkembangan sosial dan isu lainnya (di luar sektor keuangan dan ekonomi) seperti: kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perubahan iklim, isu kesehatan, dan isu di bidang kepemudaan.
Melihat banyaknya pertemuan dan agenda yang akan dibahas, diperkirakan akan terdapat total 2.000 pertemuan secara simultan selama IMF-WB AM 2018 berlangsung.
(Baca Juga: Bahas Pertemuan IMF-World Bank, Sri Mulyani Bersyukur Ada Menteri Luhut)
Karena itu, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terus mematangkan persiapan acara tersebut. Dia memperkirakan, peserta yang akan hadir dalam pertemuan ini mencapai 17.000 orang dari 189 negara.
"Persiapan Annual Meeting IMf-World Bank di Bali Oktober 2018. Kita jadi tuan rumah, sebanyak 17.000 akan hadir," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Menurutnya, pemerintah ingin memanfaatkan peluang tersebut untuk mempromosikan Indonesia dan menarik investor sebanyak mungkin ke Tanah Air. Nantinya, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Apalagi, kesempatan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan ini melalui proses panjang. Bahkan, prosesnya telah berjalan sejak Menteri Keuangan masih dijabat oleh Bambang Brodjonegoro.
"Ini suatu kehormatan sebagai tuan rumah, ada 189 negara yang hadir, Gubernur Bank Sentral-nya dan Menkeunya. Ada 3.000 pertemuan, berbagai macam topik karena akan ada banyak CEO dan bankers yang hadir. Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan sebanyak mungkin Indonesia dan menairk sebanyak mungkin investment decision," tutur Luhut.
Mantan Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini menambahkan, dia hanya akan bertindak sebagai Ketua Penyelenggaran Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali. Sementara yang akan melaksanakan sidang dengan dua lembaga keuangan internasional tersebut tetaplah Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.
"Saya ingin tekankan, saya sebagai Ketua Penyelenggara, jadi bukan soal IMF dan World Bank nya. IMF oleh Bu Sri Mulyani dan World Bank oleh Pak Agus," tandasnya.
Sekadar informasi, Dalam rangkaian kegiatan utama (main events) Annual Meeting IMF-WB 2018, terdapat tiga pertemuan utama yaitu IMF-WB Plenary Session, International Monetary and Financial Commitee (IMFC), dan Worid Bank Development Committee (DC).
IMF-WB Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti seluruh pimpinan delegasi, serta seluruh pimpinan manajemen IMF dan WB. Presiden Republik Indonesia dijadwalkan akan hadir dan memberikan sambutan di hadapan seluruh peserta.
Pertemuan utama lainnya adalah MFC yang diikuti oleh para Gubernur Bank Sentral yang meWakili negara di beberapa kawasan, serta pertemuan World Bank Development Committee (DC) yang diikuti oleh Menteri Keuangan anggota World Bank.
MFC beranggotakan 24 Gubernur Bank Sentral yang mewakili seluruh anggota IMF, bertugas memberikan masukan mengenai berbagai isu yang memengaruhi perekonomian global serta memberikan arahan program kerja IMF ke depan.
Sementara, DC beranggotakan 24 Menteri Keuangan yang mewakili seluruh anggota IMF-WB. dan bertugas memberikan masukan kepada Dewan Gubernur IMF dan WB mengenai isu perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang.
Menteri Keuangan RI sebagai ketua DC akan memimpin sidang yang dihadiri para Menteri Keuangan yang mewakili 189 negara, para Direktur Eksekutif dan manajemen senior IMF-WB. Sedangkan Gubernur BI akan mewakili 13 negara South East Asia Voting Group (SEAVG) dalam pertemuan MFC.
Selain tiga pertemuan utama, akan dilaksanakan pula pertemuan resmi antar anggota negara G-7, G-20, G-24, BRICS, pertemuan bilateral dan multilateral. serta berbagai seminar ekonomi dan keuangan yang diselenggarakan lembaga keuangan terkemuka lainnya.
Selain itu, sebelum dan sesudah pelaksanaan agenda utama dan agenda resmi lainnya, akan dilaksanakan serangkaian pertemuan yang akan membahas berbagai topik terkait perkembangan sosial dan isu lainnya (di luar sektor keuangan dan ekonomi) seperti: kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perubahan iklim, isu kesehatan, dan isu di bidang kepemudaan.
Melihat banyaknya pertemuan dan agenda yang akan dibahas, diperkirakan akan terdapat total 2.000 pertemuan secara simultan selama IMF-WB AM 2018 berlangsung.
(izz)